Gubernur BI Ungkap Lima Negara yang Jadi Sasaran Peningkatan Tarif Impor Trump

Amelia Yesidora
14 Desember 2024, 18:16
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Seminar KAFEGAMA \"Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju\" di Menara BTN, Jakarta, Sabtu (14/12).
YouTube KAFEGAMA Official
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Seminar KAFEGAMA \"Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju\" di Menara BTN, Jakarta, Sabtu (14/12).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan akan ada lima negara yang jadi sasaran utama peningkatan tarif impor dari Amerika Serikat (AS). Lima negara ini memiliki surplus perdagangan terbesar bagi Amerika Serikat.

 “Satu adalah Cina, dua adalah Kanada dan Meksiko, terus Eropa. Nomor lima di Asia adalah Vietnam,” ujar Perry dalam Seminar KAFEGAMA: Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju di Menara BTN, Jakarta, Sabtu (14/12).

Saat ini, AS merupakan importir terbesar di dunia. Menurut data resmi, Cina, Meksiko, dan Kanada menyumbang sekitar 40% dari total impor atau mencapai US$ 3,2 triliun.

Gubernur BI lalu menjelaskan ada tarif 25% yang bakal berlaku bagi barang impor dari Cina ke AS pada semester kedua 2025. Angka yang sama juga berlaku untuk Kanada dan Meksiko, namun masih belum ada kabar kapan kebijakan ini akan berlaku.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, sudah membahas hal ini dengan Trump lewat sambungan telepon selama 10 menit. Dalam pembahasan itu, Trudeau menunjukkan jumlah migran yang melintasi perbatasan Kanada jauh lebih kecil dibandingkan dengan perbatasan AS-Meksiko.

Sementara pemerintah Meksiko menyatakan bahwa mereka merupakan mitra dagang utama Amerika Serikat. Bahkan, pada perjanjian perdagangan multilateral Meksiko, AS, dan Kanada terdapat kerangka bagi investor nasional dan internasional.

Presiden terpilih AS, Donald Trump, tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor. Menurut Perry, ini yang menyebabkan AS mengenakan tarif yang tinggi buat barang impor.

Bank Indonesia juga memproyeksikan hanya Amerika Serikat yang menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi positif dalam dua tahun mendatang. Eropa dan Cina bakal mengalami penurunan, sementara Jepang masih mampu bertahan meski sempat mengalami pertumbuhan 0% pada 2024.

Berikut kinerja dan prospek pertumbuhan ekonomi global berdasar proyeksi Bank Indonesia digabung World Economic Outlook dari International Monetary Fund:

 20222023202420252026
Dunia3.53.33.23.13.0
Negara maju2.61.71.81.71.8
Amerika Serikat1.92.92.72.12.3
Kawasan Eropa3.40.40.81.21.3
Jepang1.01.90.01.20.6
Negara berkembang4.14.44.24.14.0
China3.05.24.84.53.9
India6.87.77.06.76.7
ASEAN-55.54.04.84.84.8
Amerika Latin4.22.22.12.42.5

Reporter: Amelia Yesidora

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...