Bursa Wall Street Dibayangi Kinerja Ekonomi AS dan Pertemuan The Fed Pekan Ini

Nur Hana Putri Nabila
16 Desember 2024, 06:10
Wall Street
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wall Street ditutup stabil dan hampir tidak berubah pada Jumat (13/12). Namun indeks bursa Amerika Serikat (AS) ini sedikit melambat pada sesi sebelumnya, setelah rilis data ekonomi AS yang kurang memuaskan jelang pertemuan Bank Sentral AS atau The Fed pada pekan ini. 

Akibatnya, indeks S&P 500 dan Dow turun secara mingguan, sementara Nasdaq berhasil mencetak kenaikan selama minggu ini. Dow Jones Industrial Average (.DJI) tercatat turun 86,06 poin atau 0,20% ke level 43.828,06. Sementara S&P 500 (.SPX) hampir tidak berubah, turun 0,16 poin atau 0,00% ke level 6.051,09. 

Sebaliknya, Nasdaq Composite (.IXIC) naik 23,88 poin atau 0,12% ke posisi 19.926,72. S&P 500 dan Dow mencatat penurunan selama seminggu terakhir. Sementara Nasdaq naik empat kali berturut-turut.

S&P 500 mencatat delapan level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan 15 level terendah baru. Sedangkan Nasdaq Composite membukukan 75 level tertinggi baru dan 199 level terendah baru. Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,56 miliar saham, sedikit lebih rendah dari rata-rata 14,03 miliar saham per sesi selama 20 hari terakhir.

Selain itu, saham-saham AS terus mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Hal tersebut didukung oleh meningkatnya minat investor terhadap saham-saham perusahaan teknologi besar yang memanfaatkan tren kecerdasan buatan (AI). 

Sentimen Pasar atas Kemenangan Trump

Sentimen lain juga didorong oleh kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS sehingga pasar berharap kebijakan yang akan mendukung peningkatan keuntungan perusahaan. Di bursa AS, jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 2,23:1. Terdapat 100 level tertinggi baru dan 141 level terendah baru di bursa tersebut.

Seiring dengan hal itu, saham RH (RH.N) melonjak 16,95% setelah peritel perabot rumah tangga ini melaporkan kenaikan pendapatan bersih pada kuartal ketiga. Sebaliknya, saham D.R. Horton (DHI.N) turun 0,89% setelah J.P. Morgan sehingga menurunkan peringkat perusahaan pembangun rumah ini menjadi underweight. 

Underweight adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi saham yang diprediksi akan mengalami penurunan di bawah rata-rata saham lain.

Sementara saham Broadcom (AVGO.O) naik 24% setelah perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi Wall Street. Broadcom juga memprediksi positifnya permintaan untuk chip AI khusus dalam beberapa tahun kedepannya, mendorong kapitalisasi pasarnya melewati US$ 1 triliun untuk pertama kalinya.

Kemudian saham-saham cip menunjukkan pergerakan yang bervariasi, dengan Marvell Technology (MRVL.O), saingan Broadcom, naik 10,8%. Sementara pesaing di sektor AI, Nvidia (NVDA.O) turun 2,2%. Meskipun demikian, indeks saham semikonduktor (.SOX) mencatatkan kenaikan 3,2%. 

Arah Suku Bunga The Fed

Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS secara keseluruhan naik, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Kepala Eksekutif di Infrastructure Capital Management di New York, Jay Hatfield, mengatakan bahwa saat ini tengah terjadi aksi jual di pasar obligasi karena lonjakan suku bunga The Fed. 

"Sangat wajar jika saham-saham dengan nilai dan pendapatan yang stabil terkoreksi sementara saham-saham teknologi justru naik," kata Hatfield dikutip CNBC, Senin (16/12).

Saham-saham teknologi terus melanjutkan momentum kenaikannya hingga mendorong Nasdaq melampaui angka 20.000 untuk pertama kalinya pada Rabu. Kenaikan ini didorong oleh laporan inflasi yang sesuai dengan harapan. Hal itu juga memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan minggu depan.

Menurut FedWatch Tool dari CME, perdagangan pasar menunjukkan hampir 97% kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS pada 17-18 Desember 2024. Namun, investor memperkirakan kemungkinan jeda untuk bulan Januari 2025. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...