Puluhan Pengusaha Katering di Kediri Jadi Korban Penipuan Makan Bergizi Gratis

Ferrika Lukmana Sari
30 Desember 2024, 14:09
makan bergizi gratis
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Siswa bersiap menyantap makanan bergizi gratis di SDN Sirahcai, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/11/2024). Untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang direncanakan pemerintah pusat, Pemprov Jabar akan memanfaatkan bahan baku lokal yang dipasok dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Puluhan pengusaha katering di Kediri, Jawa Timur, menjadi korban penipuan oleh seorang oknum yang menjanjikan mereka terlibat dalam program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Salah seorang korban, Diah, mengungkapkan bahwa awalnya ia ditawari oleh temannya untuk menyediakan 1.000 kotak makanan dalam program tersebut. Awalnya, tidak ada pembicaraan terkait pembayaran.

“Beberapa minggu kemudian, saya diminta membayar Rp 1 juta sebagai bentuk jaminan bahwa saya masuk ke kelompok mereka,” kata Diah di Kediri pada Minggu (29/12). Ia kemudian mengambil pesanan untuk 2.000 kotak dan menyerahkan uang sebesar Rp 2 juta kepada oknum berinisial M.

Belakangan, Diah mengetahui bahwa M diduga melakukan penipuan. Ia merasa cemas karena bukan hanya dirinya yang menjadi korban, melainkan banyak orang lainnya. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa uang yang dikumpulkan M dari para korban mencapai lebih dari Rp 70 juta.

Diah dan korban lainnya masih berharap uang tersebut akan dikembalikan pada akhir Desember 2024, sesuai kesepakatan bersama. Karena itu, mereka belum melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. “Uang Rp 2 juta itu sangat berarti bagi modal usaha katering kami,” ujar Diah.

Dalam menjalankan aksinya, M tidak menjelaskan secara rinci tujuan penggunaan uang tersebut. Ia hanya menyebut bahwa uang itu sebagai jaminan untuk menjadi bagian dari kelompoknya.

Diah juga mengaku tidak mengetahui bahwa M tidak terkait dengan kelompok masyarakat bernama Pokmas Manunggal Cipto Roso. Saat menyerahkan kuitansi tanda pembayaran, M tidak menyebut dirinya bagian dari Pokmas tersebut.

Dikeluarkan dari Pengurus Pokmas Manunggal

Penasihat Pokmas Manunggal Cipto Roso, Nuriko Pramega, menjelaskan bahwa M sebelumnya merupakan pengurus di Pokmas. Namun, karena tindakannya yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan penipuan, ia telah dikeluarkan dari kelompok tersebut.

“Pokmas tidak pernah memungut biaya, terutama kepada subkontraktor. Pungutan yang dilakukan adalah ulah oknum yang mencari keuntungan pribadi dengan menarik iuran jaminan dari pihak yang ingin bergabung,” kata Nuriko.

Nuriko menegaskan bahwa Pokmas tidak pernah mengirim perwakilan ke rumah-rumah atau mengklaim memenangkan tender dari TNI. “Kami tidak pernah menyatakan menang tender. Klaim tersebut dimanfaatkan oleh oknum untuk mencari subkontraktor yang dapat dijadikan korban,” ujarnya. 

Pokmas diketahui pernah melakukan uji coba program makan bergizi gratis di sejumlah sekolah di Kabupaten Kediri sebagai persiapan jika program tersebut resmi berjalan. Namun, tindakan oknum ini memberikan dampak negatif pada nama Pokmas karena dianggap terlibat.

Nuriko juga mengungkapkan bahwa Pokmas belum berencana melaporkan kasus ini ke polisi. Menurutnya, sudah ada komunikasi antara korban dan M, di mana M menyatakan kesediaannya untuk mengembalikan uang para korban.

“Masih dalam penyelesaian internal karena ada itikad baik dari M. Para korban juga telah meminta maaf kepada Pokmas karena salah paham bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh individu, bukan oleh kelompok. Nama oknum tersebut juga tercantum di kuitansi pembayaran,” kata Nuriko.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...