Menko Zulhas: Anggaran Makan Bergizi Gratis Berpotensi Naik Jadi Rp 420 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa anggaran program makan bergizi gratis yang dialokasikan dalam APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun hanya bertahan hingga Juni 2025. Pemerintah tengah berupaya untuk menambah anggaran untuk program ini mencapai Rp 140 triliun pada tahun ini.
"Anggaran Rp 71 triliun ini hanya berlaku hingga Juni. Jika ditambah Rp 140 triliun pada Juli, maka total anggaran akan mencapai Rp 210 triliun, yang memungkinkan seluruh anak di Indonesia mendapatkan makanan bergizi," ujar Zulkifli Hasan dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, disiarkan secara virtual pada Selasa (7/1).
Menurut Zulkifli, untuk memastikan seluruh anak di Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis sepanjang tahun 2025, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 420 triliun. Namun, ia belum menjelaskan kapan anggaran tersebut akan dialokasikan.
Ia menekankan, pentingnya pemerintah mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan pangan dalam program makan bergizi gratis tanpa mengandalkan impor.
Zulhas juga mengingatkan kepada para menteri dan pejabat terkait untuk saling mendukung demi menyukseskan program swasembadan pangan. Presiden Prabowo Subianto menaretkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2027, dua tahun lebih cepat daripada yang ditargetkan Prabowo saat baru terpilih menjadi presiden.
Bakal Ada Evaluasi dan Perbaikan
Program makan bergizi gratis mulai diimplementasikan pada Senin (6/1) dan telah mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, mulai dari perbedaan menu hingga distribusi makanan yang belum merata di beberapa daerah.
Zulkifli menegaskan bahwa program ini belum bisa dinilai gagal karena baru berjalan satu hari dan membutuhkan waktu untuk evaluasi serta perbaikan.
“Ini baru tanggal 7 Januari, kasih kesempatan sebulan dua bulan sampai Juni. Baru satu hari sudah dibilang tidak berhasil. Jangan begitu,” katanya.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengevaluasi pelaksanaan program ini, dengan evaluasi besar direncanakan pada Juni atau Juli 2025. Zulkifli juga menekankan bahwa persiapan program ini telah berlangsung hampir satu tahun, dan pelaksanaannya memang dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.
Dengan target distribusi yang merata pada 2025, program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.