Menko Zulhas: Anggaran Makan Bergizi Gratis Berpotensi Naik Jadi Rp 420 Triliun

Agustiyanti
Oleh Agustiyanti - Ferrika Lukmana Sari
8 Januari 2025, 14:45
makan bergizi gratis
ANTARA FOTO/Moch Asim/nz
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (ketiga kanan) berbincang dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua kanan) saat berkunjung ke Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) TPA Benowo, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/1/2025). PSEL yang mengolah sebanyak 1.600 ton sampah per hari tersebut mampu menghasilkan energi listrik 12 megawatt dan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan sampah.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa anggaran program makan bergizi gratis yang dialokasikan dalam APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun hanya bertahan hingga Juni 2025. Pemerintah tengah berupaya untuk menambah anggaran untuk program ini mencapai Rp 140 triliun pada tahun ini.

"Anggaran Rp 71 triliun ini hanya berlaku hingga Juni. Jika ditambah Rp 140 triliun pada Juli, maka total anggaran akan mencapai Rp 210 triliun, yang memungkinkan seluruh anak di Indonesia mendapatkan makanan bergizi," ujar Zulkifli Hasan dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan di Jawa Timur, disiarkan secara virtual pada Selasa (7/1).

Menurut Zulkifli, untuk memastikan seluruh anak di Indonesia mendapatkan makan bergizi gratis sepanjang tahun 2025, dibutuhkan anggaran sebesar Rp 420 triliun. Namun, ia belum menjelaskan kapan anggaran tersebut akan dialokasikan.

Ia menekankan, pentingnya pemerintah mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan pangan dalam program makan bergizi gratis tanpa mengandalkan impor.

Zulhas juga mengingatkan kepada para menteri dan pejabat terkait untuk saling mendukung demi menyukseskan program swasembadan pangan. Presiden Prabowo Subianto menaretkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2027, dua tahun lebih cepat daripada yang ditargetkan Prabowo saat baru terpilih menjadi presiden.

Bakal Ada Evaluasi dan Perbaikan

Program makan bergizi gratis mulai diimplementasikan pada Senin (6/1) dan telah mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat, mulai dari perbedaan menu hingga distribusi makanan yang belum merata di beberapa daerah.

Zulkifli menegaskan bahwa program ini belum bisa dinilai gagal karena baru berjalan satu hari dan membutuhkan waktu untuk evaluasi serta perbaikan.

“Ini baru tanggal 7 Januari, kasih kesempatan sebulan dua bulan sampai Juni. Baru satu hari sudah dibilang tidak berhasil. Jangan begitu,” katanya.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mengevaluasi pelaksanaan program ini, dengan evaluasi besar direncanakan pada Juni atau Juli 2025. Zulkifli juga menekankan bahwa persiapan program ini telah berlangsung hampir satu tahun, dan pelaksanaannya memang dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran.

Dengan target distribusi yang merata pada 2025, program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.

Reporter: Agustiyanti, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...