Surplus Neraca Dagang Desember 2024 Diprediksi Susut Jadi US$ 3,30 Miliar

Rahayu Subekti
15 Januari 2025, 10:38
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa surplus neraca dagang Indonesia pada November 2024 senilai 4,42 miliar dolar AS atau leb
ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa surplus neraca dagang Indonesia pada November 2024 senilai 4,42 miliar dolar AS atau lebih tinggi 2,01 miliar dolar AS dibandingkan November 2023 sekaligus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 diperkirakan bakal susut dibandingkan bulan sebelumnya karena dipengaruhi tantangan ekonomi dan geopolitik global.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2024 masih mencatatkan surplus, meskipun diperkirakan menyusut dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kami memproyeksikan surplus perdagangan Indonesia akan tetap relatif kuat di angka US$ 3,30 miliar pada Desember 2024, meskipun turun dari US$ 4,42 miliar pada November 2024," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Rabu (15/1).

Josua menjelaskan, surplus neraca dagang pada periode tersebut didukung oleh kenaikan ekspor dan impor secara bulanan. Data menunjukkan bahwa mitra dagang utama Indonesia, Cina, mencatat peningkatan surplus perdagangan dengan Indonesia dari US$ 688,39 juta pada November menjadi US$ 2,01 miliar pada Desember 2024.

Hal ini dipicu oleh peningkatan signifikan ekspor Cina ke Indonesia. "Tren ini mungkin menandakan penyempitan surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2024," kata Josua.

Pertumbuhan ekspor tahunan pada Desember 2024 diperkirakan moderat, mencerminkan meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan ekspor Indonesia diproyeksikan menurun menjadi 7,38% secara tahunan pada Desember 2024, dari 9,14% secara tahunan pada November.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelemahan permintaan global yang berkelanjutan. Namun, secara bulanan, ekspor Desember 2024 diperkirakan sedikit meningkat sebesar 0,19%.

Sementara itu, pertumbuhan impor tahunan pada Desember 2024 diperkirakan stabil. Josua menyebutkan bahwa impor tahunan Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 8,58% pada Desember 2024.

"Impor pulih tajam dari kenaikan tipis 0,01% secara tahunan pada November 2024, yang sebelumnya tertekan oleh depresiasi rupiah setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS," kata Josua. Secara bulanan, impor diperkirakan meningkat 5,68%, menandai rebound dari kontraksi pada November 2024.

Dipengaruhi Kebutuhan Konsumsi Selama Libur Akhir Tahun

Tak berbeda, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets Bank Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto juga memproyeksikan surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 akan menyusut. Dia memperkirakan surplus neraca dagang mencapai US$ 3,82 miliar.

"Ekspor diperkirakan tumbuh 9,18% secara tahunan, dan impor diperkirakan tumbuh 7,69% secara tahunan pada Desember 2024," ungkap Myrdal.

Ia menambahkan bahwa permintaan impor yang kuat pada akhir tahun terutama didorong oleh kebutuhan konsumsi selama periode libur akhir tahun, sementara permintaan barang ekspor Indonesia relatif stabil.

Namun, Myrdal juga mencatat bahwa ekspor komoditas non-migas andalan diproyeksikan tidak setinggi bulan sebelumnya pada akhir 2024. "Hal ini seiring harga batu bara yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," kata Myrdal.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...