Jelang Ramadan, Impor Kurma ke Indonesia Melonjak Jadi Rp 1,66 Triliun

Rahayu Subekti
16 Januari 2025, 14:39
Impor
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Pedagang kurma melayani pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/3/2023). Pada bulan Ramadhan sejumlah tempat penjualan kurma ramai dikunjungi pembeli karena kurma menjadi salah satu menu pilihan untuk berbuka puasa.

Ringkasan

  • Impor daging lembu Indonesia mengalami penurunan signifikan pada Desember 2024, berlawanan dengan lonjakan impor kurma.
  • Penurunan impor daging lembu disebabkan oleh berkurangnya permintaan menjelang Ramadan.
  • Lonjakan impor kurma dikaitkan dengan peningkatan permintaan menjelang Ramadan, dengan Mesir menjadi negara asal utama.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya perubahan signifikan dalam pola impor Indonesia menjelang ramadan 2025. Hal ini tercermin dari impor daging lembu yang menunjukkan penurunan, sementara impor kurma justru mengalami lonjakan.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa impor daging lembu pada Desember 2024 tercatat 27,2 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 101,4 juta (sekitar Rp 1,66 triliun, berdasarkan kurs JISDOR per 15 Januari 2024 sebesar Rp 16.311 per dolar AS).

Penurunan Impor Daging Lembu

Sepanjang tahun 2024, total impor daging lembu tercatat 183,18 ribu ton. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023, yang mencapai 238,43 ribu ton.

“Impor daging lembu sepanjang 2024 sebagian besar berasal dari Australia, sebanyak 113 ribu ton atau 62,03%. Sumber impor terbesar berikutnya adalah India, sebanyak 40,89 ribu ton atau 22,32%,” kata Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1).

Amalia juga menambahkan bahwa negara-negara lain yang menjadi asal impor daging lembu adalah Amerika Serikat, Brasil, dan Selandia Baru.

Lonjakan Impor Kurma

BPS melaporkan lonjakan signifikan dalam impor kurma. Pada Desember 2024, volume impor kurma mencapai 10,6 ribu ton, naik 69,92% dibandingkan November 2024.

Dari sisi nilai, impor kurma mencapai US$ 15,36 juta (sekitar Rp 250,67 miliar), meningkat 88,79% dari bulan sebelumnya. “Negara asal utama impor kurma adalah Mesir, disusul Tunisia dan Arab Saudi,” kata Amalia.

Peningkatan impor kurma ini diperkirakan berkaitan dengan persiapan menyambut ramadan, di mana permintaan terhadap buah khas Timur Tengah tersebut cenderung meningkat.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...