Dampak Penurunan Suku Bunga BI Terhadap Ekonomi, Kredit hingga Investasi

Rahayu Subekti
16 Januari 2025, 18:26
suku bunga
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan M. H Thamrin, Jakarta Pusat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pada awal 2025, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut karena kebijakan fiskal Amerika Serikat (AS) dan arah suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang kini lebih jelas setelah sebelumnya penuh ketidakpastian.

"Arah kebijakan AS terkait defisit fiskal dan kemungkinan suku bunga The Fed turun sekali sebesar 25 bps sudah kami perhitungkan," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Selain faktor eksternal, inflasi domestik yang rendah turut mendukung langkah ini. Tingkat inflasi di Indonesia berada di bawah target 2,5% plus minus 1% dan diperkirakan tetap terkendali dalam dua tahun ke depan.

Dengan inflasi yang terkendali, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga. Perry juga menegaskan bahwa nilai tukar rupiah saat ini relatif stabil dan sejalan dengan fundamental ekonomi, meski ketidakpastian ekonomi global tetap memberikan tekanan.

Dampak Positif Penurunan Suku Bunga BI:

1. Mengurangi Biaya Ekspansi dan Cicilan

Staf Bidang Ekonomi di Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto mengatakan bahwa dampak positif pemangkasan suku bunga BI bisa sangat terasa bagi konsumen dan pelaku usaha.

"Penurunan suku bunga ini bisa mengurangi biaya ekspansi bisnis bagi pelaku usaha maupun konsumen," kata Myrdal kepada Katadata.co.id, Kamis (16/1).

Dengan biaya yang lebih rendah, belanja konsumen meningkat, likuiditas membaik, dan pelaku usaha terdorong untuk berinvestasi pada bisnis baru.

2. Pasar Saham dan Obligasi Semakin Menarik

Myrdal juga melihat dampak positif penurunan suku bunga BI bisa meningkatkan daya tarik bagi emiten-emiten di sektor perbankan, properti, konstruksi, otomotif, dan ritel.

Di pasar obligasi, penurunan suku bunga bisa mengurangi imbal hasil, sehingga meningkatkan harga obligasi dan menarik minat investor.

3. Penyaluran Kredit Makin Bergairah

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyatakan bahwa suku bunga acuan yang lebih rendah akan memengaruhi suku bunga pinjaman dan deposito bank komersial.

"Bank-bank komersil akan menyesuaikan suku bunga pinjaman dan deposito mereka dalam beberapa bulan ke depan," kata Yusuf.

Yusuf juga berharap konsumen dan pelaku usaha bisa merasakan manfaat dari suku bunga yang lebih rendah. Penyesuaian ini dapat mendorong aktivitas ekonomi melalui peningkatan pinjaman dan investasi.

Namun efektivitas kebijakan BI tetap bergantung pada respons perbankan dan kondisi makroekonomi, seperti tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Chief Economist Bank Central Asia David Samual menambahkan bahwa efek kebijakan ini terhadap kredit biasanya terlihat dalam enam bulan, namun mampu menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dampak Negatif Penurunan Suku Bunga BI:

1. Penurunan Daya Tarik Investasi

Myrdal menilai penurunan suku bunga dapat mengurangi daya tarik aset investasi di Indonesia karena imbal hasil yang lebih rendah. Kondisi ini berpotensi mengurangi minat investor baru untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia.

Dengan kondisi ini, BI juga perlu memastikan kecukupan likuiditas dalam bentuk dolar AS atau mata uang asing lainnya agar stabilitas pasar keuangan tetap terjaga.

2. Pelemahan Arus Modal dan Rupiah

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memperingakatkan pemangkasan suku bunga dapat memperburuk arus modal keluar dan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Tekanan terhadap rupiah juga dipengaruhi oleh ekspektasi kebijakan moneter The Fed yang lebih hati-hati akibat inflasi tinggi di AS dan kebijakan Presiden Donald Trump.

"Saat ini ada kemungkinan 93,1% The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap dalam waktu dekat," kata Riefky.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...