BI Pangkas Suku Bunga Acuan pada Awal 2025, Bagaimana Dampak ke Rupiah?

Rahayu Subekti
17 Januari 2025, 10:58
suku bunga
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik langkah Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate. Pada rapat dewan gubernur pertama tahun ini, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.

“Tentu baik, tingkat suku bunga ini diharapkan perbankan bisa menurunkan tingkat suku bunganya agar sektor riil bisa berjalan,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Kamis (16/1).

Namun, langkah pemangkasan BI-Rate ini di luar ekspektasi banyak ekonom. Sejumlah ekonom memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga karena nilai tukar rupiah yang masih tertekan. Airlangga menilai, pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah, melainkan juga banyak mata uang lainnya.

“Itu akibat dolar Amerika Serikat yang menguat terhadap berbagai mata uang lain,” kata Airlangga.

Menurutnya, pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal, sementara pemerintah dalam negeri terus memberikan stimulan untuk mendukung perekonomian.

Pemangkasan BI-Rate dan Dampaknya Terhadap Rupiah

Keputusan BI memangkas suku bunga acuannya berpengaruh signifikan terhadap pasar, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah. Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana, mengakui bahwa BI tidak terburu-buru dalam mengambil langkah tersebut, namun ia menilai waktu pemangkasan suku bunga ini kurang tepat.

“Hanya BI mungkin kurang pas saja momennya untuk menjaga stabilitas rupiah,” kata Fikri.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, juga berpendapat bahwa rupiah belum mampu menguat setelah pemangkasan suku bunga BI.

“Rupiah diperkirakan belum mampu keluar dari tekanan pascalangkah mengejutkan BI untuk memangkas suku bunga acuan,” ujar Lukman.

Sementara itu, Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, menilai keputusan BI memberikan dampak signifikan terhadap pelaku pasar.

“Pasar kelihatannya masih bereaksi terhadap pengumuman pemangkasan suku bunga BI yang mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” kata Ariston.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...