Trump Ancam Kenakan Tarif 100% Jika BRICS Gunakan Mata Uang Baru Pengganti Dolar

Ringkasan
- Wajib pajak orang pribadi harus mengisi kode harta pajak pada SPT Tahunan selain besaran PPh yang dibayarkan.
- Kode harta pajak meliputi kategori Kas dan Setara Kas, Piutang, Investasi, Alat Transportasi, Harta Bergerak Lain, dan Harta Tidak Bergerak.
- SPT Tahunan adalah laporan pajak yang wajib disampaikan wajib pajak badan dan pribadi satu tahun sekali untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan, objek pajak, harta, dan kewajiban.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis kembali mengeluarkan peringatan terhadap negara-negara anggota BRICS terkait upaya mereka menggantikan mata uang dolar AS.
Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 100% bagi negara yang berupaya menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS.
"Kami akan meminta komitmen dari negara-negara yang tampaknya bersikap tidak bersahabat ini agar mereka tidak menciptakan mata uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar AS yang perkasa, jika tidak, mereka akan menghadapi tarif 100%," tulis Trump di Truth Social, Kamis (30/1). Pernyataan ini hampir identik dengan unggahan yang dibuatnya pada 30 November 2024.
Terkait ancaman tersebut, Rusia menegaskan bahwa upaya AS untuk memaksa negara-negara menggunakan dolar justru dapat berakibat sebaliknya. "Setiap upaya AS untuk memaksakan penggunaan dolar akan berbalik merugikan mereka sendiri," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Reuters, Jumat (31/1).
Upaya Mengurangi Ketergantungan Terhadap Dolar AS
BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, serta beberapa negara baru yang bergabung dalam beberapa tahun terakhir, memang tidak memiliki mata uang bersama.
Namun, diskusi mengenai kemungkinan penciptaan mata uang BRICS semakin intensif, terutama setelah negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia akibat perang di Ukraina.
"Tidak ada kemungkinan bahwa BRICS akan menggantikan dolar AS dalam perdagangan internasional atau di tempat lain. Negara mana pun yang mencoba harus bersiap menghadapi tarif dan mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika!" kata Trump.
Pernyataan Trump muncul di tengah penantian Kanada dan Meksiko terhadap keputusan Trump terkait rencananya memberlakukan tarif sebesar 25% mulai 1 Februari 2025.
Trump ingin menggunakan tarif sebagai alat negosiasi untuk mendorong Meksiko dan Kanada membantu menghentikan perdagangan narkotika ilegal ke AS, terutama opioid fentanyl, serta menekan imigrasi ilegal.
Dolar AS Tetap Dominan dalam Ekonomi Global
Meskipun upaya BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS terus berlanjut, dominasi mata uang ini tetap kuat. Faktor seperti ekonomi AS yang solid, kebijakan moneter yang lebih ketat, serta ketegangan geopolitik, semakin memperkuat posisi dolar.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Atlantic Council’s GeoEconomics Center pada 2023 menunjukkan bahwa dolar AS masih menjadi mata uang simpanan utama dunia. Baik euro maupun negara-negara BRICS belum berhasil secara signifikan mengurangi ketergantungan global terhadap dolar.
Istilah BRIC pertama kali diperkenalkan pada 2001 oleh ekonom dari Goldman Sachs Jim O’Neill dalam sebuah makalah yang menyoroti potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, dan Cina.
Blok ini kemudian didirikan sebagai klub informal pada 2009 untuk menyediakan platform bagi anggotanya dalam menghadapi dominasi AS dan sekutunya dalam tatanan global. Afrika Selatan menjadi negara pertama yang bergabung dalam ekspansi BRIC pada 2010 dan nama blok ini menjadi BRICS.
Pada 2023, blok ekonomi ini menambahkan Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota baru. Indonesia juga resmi menjadi anggota BRICS pada Januari 2025.