Luhut Minta Prabowo Hati-hati Alokasikan Hasil Efisiensi APBN

Ringkasan
- PT Nusantara Infrastructure (META) telah menyelesaikan akuisisi 35% saham Jalan Tol Trans Jawa (JTT) senilai Rp 15,75 triliun.
- Kolaborasi antara Grup Nusantara Infrastructure dan BUMN (Jasa Marga) menunjukkan kontribusi swasta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
- Grup Nusantara Infrastructure berharap pemerintah terus mendukung investasi infrastruktur melalui regulasi yang ramah investor demi terwujudnya Indonesia Incorporated.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam mengalokasikan hasil dari efisiensi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada tahun ini. Prabowo telah menginstruksikan efisiensi anggaran pada 2025 dengan target Rp 306,69 triliun.
“Saya pikir ini sangat penting, efisiensi anggaran. Tetapi kita harus berhati-hati lagi tentang bagaimana mengalokasikan sekitar Rp 300 triliun,” kata Luhut saat menghadiri acara Indonesia Economic Summit 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (18/2).
Ia juga meminta Prabowo untuk berhati-hati dalam melakukan upaya atau cara untuk mendapatkan target efisiensi anggaran tersebut. Hal seperti itu harus dipelajari dengan seksama.
DEN akan tetap memberikan masukan kepada Prabowo berkaitan dengan upaya efisiensi anggaran tersebut. “Saya kira Presiden sangat memperhatikan ya (masukan DEN),” ujar Luhut.
Target Efisiensi Anggaran Bisa Mencapai Rp 750 Triliun
Prabowo sebelumnya menargetkan efisiensi anggaran mencapai Rp 750 triliun atau US$ 44 miliar pada tahun ini. Angka ini lebih dari dua kali lipat yang sudah ditetapkan melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025 sebesar Rp 306,69 triliun.
Hasil efisiensi ini akan digunakan untuk program makanan bergizi gratis atau MBG dan suntikan dana ke Danantara. Prabowo tak menyebutkan kapan waktu penerapannya, tetapi menjelaskan bahwa penghematan akan dilakukan dalam tiga putaran.
“Putaran pertama oleh Kementerian Keuangan, dihemat sekitar Rp 300 triliun,” kata Prabowo dalam acara HUT ke-17 Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
Pada putaran kedua, efisiensi anggaran akan mencapai Rp 308 triliun. Namun, sebanyak Rp 58 triliun akan dikembalikan lagi kepada kementerian atau lembaga sehingga nilainya pada putaran kedua menjadi Rp 250 triliun.
Putaran terakhir, penghematan anggaran akan dilakukan melalui target pengumpulan dividen Badan Usaha Milik Negara mencapai Rp 300 triliun. Namun, Rp 100 triliun akan dikembalikan menjadi penyertaan modal kerja sehingga pemerintah akan mengumpulkan Rp 200 triliun untuk negara.
“Jadi totalnya kita punya Rp 750 triliun atau setara US$ 44 miliar,” ujar Prabowo.