5 Mata Uang Kripto akan Jadi Cadangan Strategis AS, Bisa Mempengaruhi Rupiah?


Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan lima mata uang kripto akan masuk ke dalam cadangan strategis negara. Kelima mata uang kripto ini yakni termasuk Bitcoin, Ether, XRP, Solana, dan Cardano.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan, langkah Trump tersebut bisa saja mempengaruhi pergerakan dolar AS dan juga rupiah. Hanya saja, menurutnya hal tersebut masih bergantung pada beberapa hal.
“Ini tergantung pada alokasi aset untuk kripto, seberapa besar dan aset apa yang akan digantikan, atau langsung dibeli dengan dolar oleh pemerintah,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (3/3).
Lukman menilai, keputusan yang diambil Trump juga belum tentu membuat kripto dapat menggantikan menggantikan mata uang lain atau emas. Hal ini mengingat volatilitas kripto yang cukup tinggi.
“Saya melihat langkah ini lebih banyak negatif daripada positif dan akan menurunkan kepercayaan internasional terhadap mata uang fiat, terutama dolar AS,” ucap Lukman.
Trump tidak memiliki wewenang dan untuk menerapkan kebijakan itu perlu mendapatkan persetujuan kongres, Bank Sentral AS, dan regulator seperti Securities and Exchange Commission alias SEC.
“Terutama dukungan The Fed yang memiliki kewenangan independen yang diketahui dan dikenal tidak setuju dengan adopsi kripto,” kata Lukman.
Kripto Belum Bisa Menguasai Pasar Secara Global
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyebut, lima aset digital yang akan dimasukan dalam cadangan strategis AS dapat memengaruhi pergerakan dolar AS dan rupiah. Namun, Ibrahim mengatakan hal itu belum bisa menguasai pasar secara global.
“Sebenarnya mau cadangannya pakai dolar atau emas atau pakai aset kripto nanti biasanya itu akan beriringan karena transaksi secara internasional di pasar internasional menggunakan dolar AS,” kata Ibrahim.
Berkaca dengan Indonesia yang saat ini sudah memiliki Bursa Kripto, Ibrahim menyebut transaksi yang dilakukan belum masif. Padahal per 2024, jumlah pelanggan asset kripto sudah mencapai 22,91 juta namun transaksi aktif belum signifikan.
“Untuk itu, meskipun AS mengumumkan aset kripto akan dijadikan sebagai cadangan strategis belum tentu masyarakat di Amerika itu akan berbondong-bondong ke aset kripto karena sebelumnya, kripto itu juga banyak penipuan yang terjadi di Amerika,” ujar Ibrahim.
Ibrahim menegaskan, pada dasarnya, aset digital seperti kripto berisiko tinggi. Lalu saat ini, mayoritas masih lebih memiliki dolar AS dan emas sebagai safe haven.
Harga Bitcoin Melesat
Setelah pengumuman, Trump akan memasukan lima mata uang kripto ke dalam cadangan strategis pada Minggu (2/3), langkah ini membuat harga Bitcoin melesat. Harga Bitcoin naik lebih dari 10% menjadi US$ 92.459 (Rp 1,53 miliar, kurs Rp 16.580/US$), pada Minggu (2/3) sore waktu setempat.
Ether, mata uang kripto terbesar kedua, naik sekitar 11% menjadi US$ 2.456 (Rp 40,72 juta). XRP adalah token dari perusahaan kripto Ripple Labs. Menurut laporan Reuters, Ripple mendukung sebuah PAC super yang mempengaruhi pemilihan kongres pada November mendatang demi kepentingan industri kripto.
“Langkah ini menandakan pergeseran menuju partisipasi aktif dalam ekonomi kripto oleh pemerintah AS," kata Federico Brokate, Kepala Bisnis AS di 21Shares, sebuah perusahaan manajemen investasi aset digital, seperti dikutip Reuters.