Fitch Ratings Soroti Danantara, Strategi Investasi Dinilai Belum Jelas

Rahayu Subekti
12 Maret 2025, 14:57
Danantara, Fitch Ratings, investasi
Katadata / Patricia Yasinta Abigail
Ilustrasi.

Ringkasan

  • Fitch Ratings menyoroti risiko pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusatara (BPI Nusantara) atau Danantara terhadap keuangan negara, khususnya potensi peningkatan liabilitas bersyarat akibat strategi investasi yang belum jelas.
  • Kementerian Keuangan menyatakan Danantara bertujuan membiayai proyek nasional untuk pembangunan berkelanjutan dan peningkatan investasi strategis.
  • Presiden Prabowo Subianto menyatakan investasi awal Danantara sebesar Rp 325 triliun akan difokuskan pada hilirisasi, pembangunan infrastruktur digital, energi, dan pangan, dengan harapan BUMN menjadi agen pembangunan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Fitch Ratings menyoroti risiko pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusatara alias BPI Nusantara terhadap keuangan negara. Lembaga pemeringkat utang ini menilai, strategi investasi Danantara belum jelas. 

Menurut Laporan Fitch, pinjaman melalui Danantara atau BUMN di bawahnya dapat meningkatkan risiko liabilitas bersyarat pada neraca pemerintah. Lembaga ini mengingatkan, pembiayaan dari Danantara untuk membangun sejumlah proyek nasional dapat meningkatan risiko liabilitas bersyarat yang akan dialami neraca keuangan negara.

“Utang bruto perusahaan publik nonkeuangan menyumbang sekitar 5% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024,” demikian tertulis dalam laporan Fitch, dikutip Rabu (12/3). 

Menanggapi sorotan Fitch tersebut, Kementerian Keuangan menyatakan, inisiatif pembentukan Danantara bertujuan untuk membiayai berbagai proyek nasional. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan peningkatan investasi strategis. 

Danantara akan Investasi Rp 325 Triliun untuk 20 Proyek Strategis

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan, gelombang pertama investasi pemerintah ke Danantara senilai US$ 20 miliar atau setara Rp 325 triliun digelontorkan untuk kurang lebih 20 proyek strategis. 

Prabowo mengatakan akan fokus pada hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur serta energi terbarukan.

"Inilah sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita dan kemandirian bangsa kita," kata Presiden Prabowo, Senin (24/2).

Ia menyebut pembentukan Danantara Indonesia menandai era baru bagi BUMN yang bukan hanya sebagai entitas bisnis. Tetapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan dan pertumbuhan.

Prabowo berharap BUMN harus beroperasi dengan standar yang tinggi, governance yang terbaik, BUMN harus mengembangkan inovasi, gagasan besar, transparansi, kemajuan teknologi dan menjaga disiplin serta komitmen terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab.

Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...