Data Ekonomi AS Positif, Rupiah Bisa Melemah Lagi Hari Ini

Ringkasan
- Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS karena data ekonomi AS yang positif, seperti klaim pengangguran dan penjualan rumah yang lebih baik dari perkiraan. Proyeksi rupiah berada di kisaran Rp 16.400 hingga Rp 16.500 per dolar AS.
- Penguatan indeks dolar AS juga dipengaruhi data ekonomi AS yang positif, seperti klaim tunjangan pengangguran mingguan yang lebih rendah dari ekspektasi. Data tersebut menunjukkan penurunan angka pengangguran.
- Pasar masih mengkhawatirkan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan isu serangan Israel dan AS ke negara lain. Kekhawatiran ini mendorong pasar beralih ke aset aman seperti emas dan dolar AS, sehingga rupiah berpotensi melemah ke level Rp 16.550 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah bisa melemah setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) memperlihatkan bacaan yang positif. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan klaim pengangguran dan penjualan rumah AS lebih baik dari perkiraan.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS. Proyeksinya di kisaran Rp 16.400 hingga Rp 16.500 per dolar AS,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Jumat (12/3).
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.480 per dolar AS. Level ini naik lima poin atau 0,03% dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan indeks dolar AS pada pagi ini bergerak lebih kuat dibandingkan kemarin. Ia mengatakan level dolar AS pada saat ini di kisaran 103.81.
“Naiknya indeks dolar AS ini didukung oleh data ekonomi AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih bagus dari ekspektasi pasar,” kata Ariston.
Ariston menjelaskan, data klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukan angka yang lebih kecil dari ekspektasi yakni 223 ribu versus 224 ribu. Menurutnya, angka tersebut mengartikan pengangguran menurun.
Di sisi lain, Ariston mengatakan pasar masih khawatir dengan kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump. Hal ini mendorong pasar masuk ke aset aman seperti emas dan dolar AS.
“Ditambah isu baru soal serangan-serangan Israel dan AS ke wilayah-wilayah negara lain dan prospek perdamaian Ukraina dan Rusia yang masih belum kelihatan,” ujar Ariston.
Untuk itu, Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS ke level Rp 16.550 per dolar AS. Hal ini dengan potensi support di level Rp 16.430 per dolar AS.