Rupiah Diramal Terus Menguat di Tengah Memanasnya Perang Dagang AS-Cina
Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,1% ke level 16.804 per dolar AS. Namun, sejumlah analis memproyeksikan, rupiah akan terus menguat terhadap dolar AS pada hari ini di tengah perang dagang AS dan Cina yang memanas.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh kekhawatiran seputar perang dagang,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Selasa (15/4).
Lukman mengatakan, pernyataan Federal Average atau The Fed yang dovish mengenai pemangkasan suku bunga juga akan mempengaruhi pergerakan rupiah.
“Rupiah akan berada pada level Rp 16.700 per dolar AS hingga Rp 16.850 per dolar AS,” ujar Lukman
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.77 per dolar AS. Level ini menguat 9,0 poin atau 0,05% dari penutupan sebelumnya.
Di sisi lain, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin (14/4) tidak sampai 50 point. Menurut Ariston, hal ini menandakan rupiah masih rapuh masih dalam tekanan terhadap dollar AS.
“Pasar masih merespon positif dengan relaksasi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump ini. Sebagian indeks saham Asia terlihat positif pagi ini,” ujar Ariston.
Ariston berpendapat, rupiah masih akan lanjut konsolidasi terhadap dolar AS. Peluang pelemahan terbuka hingga Rp 16.800 per dolar AS dengan potensi penguatan ke arah Rp 16.720 per dolar AS.
