Penjualan Eceran Maret 2025 Diproyeksikan Naik Karena Ramadan

Ringkasan
- Geng hacker Brain Cipher Ransomware meretas Pusat Data Nasional Sementara 2 Surabaya, mengkritik keamanan siber Indonesia dan mengimbau pemerintah untuk meningkatkan anggaran keamanan serta merekrut ahli IT berkualifikasi.
- Kementerian Keuangan mengalokasikan Rp 700 miliar untuk Pusat Data Nasional dari total anggaran Rp 4,9 triliun untuk Kominfo, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur siber dan data cadangan di tengah tingginya risiko serangan siber.
- Kominfo meminta penambahan anggaran sebesar Rp 20,11 triliun untuk tahun 2025 guna mendukung transformasi digital nasional, sementara pagu anggaran BSSN untuk Tahun Anggaran 2024 naik 21% menjadi Rp 771,77 miliar untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan siber Indonesia.

Bank Indonesia melaporkan penjualan eceran pada Maret 2025 diperkirakan mencapai 8,3% secara bulanan. Angka ini naik dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang dipengaruhi faktor bulan puasa dan Lebaran 2025.
“Mayoritas kelompok mengalami peningkatan penjualan, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau, serta subkelompok sandang,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (16/4).
Dia mengatakan peningkatan penjualan eceran itu sejalan dengan kenaikan permintaan masyarakat saat Ramadan dan Idulfitri. Selain itu, peningkatannya juga didorong oleh strategi peretail yang memberikan potongan harga.
Dalam survei yang dilakukan BI juga mengungkapkan penjualan eceran diperkirakan tetap tumbuh pada Maret 2025 tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR). Indeks tersebut pada Maret 2025 yang diperkirakan mencapai 236,7 atau secara tahunan tumbuh 0,5%.
“Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, minuman dan tembakau,” ujar Denny.
Pada Februari 2025, IPR tercatat mencapai 218,5 atau secara tahunan tumbuh 2,0%. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 yang mencapai 0,5% secara tahunan.
Denny menjelaskan, peningkatan IPR pada Februari 2025 terutama didorong oleh kinerja positif pada kelompok barang budaya dan rekreasi, bahan bakar kendaraan bermotor, dan subkelompok sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Februari 2025 tercatat tumbuh 3,3%. “Ini juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,7% secara bulanan,” ujar Denny.
Inflasi Diperkirakan Turun
Dalam laporan tersebut, BI juga mengungkapkan tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang yaitu pada Mei 2025 diperkirakan turun. Sedangkan tekanan inflasi enam bulan yang akan datang yaitu pada Agustus 2025 diperkirakan relatif stabil.
“Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 yang tercatat sebesar 148,3,” ujar Denny.
Denny menjelaskan, IEH tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 159,6. Sementara itu, IEH Agustus 2025 tercatat sebesar 155,5 yang relatif stabil dengan periode sebelumnya sebesar 155,4.