Pemerintah Bujuk Rusia Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus


Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membujuk Rusia agar mau berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus alias KEK.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov di Jakarta pada Selasa (15/4). Diskusi ini membahas kerja sama potensial di sektor pertanian, peternakan, sertifikasi halal hingga energi baru terbarukan dan pengembangan KEK.
“Indonesia mendorong pihak Rusia untuk berinvestasi di KEK,” kata Airlangga dalam pernyataan pers, Rabu (16/4).
Indonesia mempunyai 25 KEK yang tersebar di berbagai wilayah. Wilayah ini terdiri dari 13 KEK industri, delapan KEK pariwisata, tiga KEK Digital, dan satu KEK Aero Technic.
“Pengembangan KEK diarahkan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan daya saing daerah, serta menciptakan lapangan kerja baru melalui kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi,” ujar Airlangga.
Malaysia – Singapura Disebut Tiru KEK Indonesia
CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri menyebutkan Malaysia dan Thailand meniru konsep KEK Indonesia, namun dengan insentif yang lebih beragam.
“Mereka mencontek dan mendapatkan investasi,” kata Toto dalam acara IDE Katadata: Data for Growth pada sesi ‘Data Centers to Support 8% Economic Growth’ di Hotel St Regis, Jakarta, pada Februari (18/2).
Malaysia dan Singapura bekerja sama membangun zona ekonomi khusus Johor - Singapura atau Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ) pada 7 Januari. Kedua negara memberikan berbagai insentif perpajakan untuk menarik investor baru ke KEK Johor, di antaranya:
- Tarif khusus pajak bagi perusahaan yang melakukan investasi baru di KEK Johor dalam aktivitas manufaktur dan jasa yang memenuhi syarat. Bidang yang mendapat insentif pajak yakni: kecerdasan buatan (AI) dan kuantum komputasi, peralatan medis, layanan kedirgantaraan dan hub global, berkesempatan menikmati tarif pajak khusus 5% untuk jangka waktu hingga 15 tahun.
- Insentif tambahan diberikan bagi usaha yang beroperasi pada wilayah unggulan yang telah ditentukan dalam JS-SEZ.
- Tarif pajak 15% untuk jangka waktu 10 tahun dialokasikan untuk pekerja yang memenuhi syarat di JS-SEZ itu.
Hal itu membuat raksasa teknologi global berinvestasi ke Johor Bahru, Malaysia, termasuk Google, Nvidia hingga Microsoft.
Secara keseluruhan, menurut Toto ada dua hal yang membuat Indonesia kalah gesit dibandingkan negara tetangga dalam menggaet investasi asing di bidang pusat data, yakni ease of doing business dan program yang transparan.