Pemerintah Bujuk Rusia Investasi di Kawasan Ekonomi Khusus

Rahayu Subekti
16 April 2025, 19:21
rusia, kek,
Katadata/Fauza Syahputra
Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis Manturov (tengah) menyampaikan paparan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto (kanan) dan Direktur Manajemen Risiko dan Anggota Dewan Direksi PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin (kiri) pada acara Russia-Indonesia Business Forum di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membujuk Rusia agar mau berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus alias KEK.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov di Jakarta pada Selasa (15/4). Diskusi ini membahas kerja sama potensial di sektor pertanian, peternakan, sertifikasi halal hingga energi baru terbarukan dan pengembangan KEK.

“Indonesia mendorong pihak Rusia untuk berinvestasi di KEK,” kata Airlangga dalam pernyataan pers, Rabu (16/4).

Indonesia mempunyai 25 KEK yang tersebar di berbagai wilayah. Wilayah ini terdiri dari 13 KEK industri, delapan KEK pariwisata, tiga KEK Digital, dan satu KEK Aero Technic.

“Pengembangan KEK diarahkan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan daya saing daerah, serta menciptakan lapangan kerja baru melalui kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah tinggi,” ujar Airlangga.

Malaysia – Singapura Disebut Tiru KEK Indonesia

CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri menyebutkan Malaysia dan Thailand meniru konsep KEK Indonesia, namun dengan insentif yang lebih beragam.

“Mereka mencontek dan mendapatkan investasi,” kata Toto dalam acara IDE Katadata: Data for Growth pada sesi ‘Data Centers to Support 8% Economic Growth’ di Hotel St Regis, Jakarta, pada Februari (18/2).

Malaysia dan Singapura bekerja sama membangun zona ekonomi khusus Johor - Singapura atau Johor-Singapore Special Economic Zone (JS-SEZ) pada 7 Januari. Kedua negara memberikan berbagai insentif perpajakan untuk menarik investor baru ke KEK Johor, di antaranya:

  1. Tarif khusus pajak bagi perusahaan yang melakukan investasi baru di KEK Johor dalam aktivitas manufaktur dan jasa yang memenuhi syarat. Bidang yang mendapat insentif pajak yakni: kecerdasan buatan (AI) dan kuantum komputasi, peralatan medis, layanan kedirgantaraan dan hub global, berkesempatan menikmati tarif pajak khusus 5% untuk jangka waktu hingga 15 tahun.
  2. Insentif tambahan diberikan bagi usaha yang beroperasi pada wilayah unggulan yang telah ditentukan dalam JS-SEZ.
  3. Tarif pajak 15% untuk jangka waktu 10 tahun dialokasikan untuk pekerja yang memenuhi syarat di JS-SEZ itu.

Hal itu membuat raksasa teknologi global berinvestasi ke Johor Bahru, Malaysia, termasuk Google, Nvidia hingga Microsoft.

Secara keseluruhan, menurut Toto ada dua hal yang membuat Indonesia kalah gesit dibandingkan negara tetangga dalam menggaet investasi asing di bidang pusat data, yakni ease of doing business dan program yang transparan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan