Gambaran WTO soal Prospek Suram Perdagangan Global Gara-gara Tarif Trump

Agustiyanti
17 April 2025, 12:07
Trump, prospek perdagangan, perdagangan global
BBC
Kebijakan tarif Trump menyeret prospek perdagangan global.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO memperingatkan, rezim tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menyebabkan prospek perdagangan global telah "memburuk tajam".

“Prospek perdagangan global telah memburuk tajam akibat lonjakan tarif dan ketidakpastian kebijakan perdagangan,” kata WTO dalam laporan terbarunya “Prospek dan Statistik Perdagangan Global” seperti dikutip dari CNBC, Kamis (17/4).

Berdasarkan tarif yang berlaku saat ini, dan termasuk penangguhan tarif resiprokal selama 90 hari, volume perdagangan barang dunia diperkirakan turun sebesar 0,2% pada tahun 2025, sebelum mencatat pemulihan sebesar 2,5% pada 2026.

WTO memperkirakan, penurunan terutama  akan sangat tajam di Amerika Utara, di mana ekspor diperkirakan anjlok sebesar 12,6% tahun ini.

WTO juga memperingatkan bahwa “ada risiko penurunan yang serius,” termasuk penerapan tarif “timbal balik” dan dampak ketidakpastian kebijakan yang lebih luas. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan yang lebih tajam sebesar 1,5% dalam perdagangan barang global,khususnya negara-negara yang berorientasi ekspor dan kurang berkembang.

Gangguan tarif baru-baru ini menghantam kinerja perdagangan dunia yang kuat pada 2024. WTO mencatat, perdagangan  barang meningkat sebesar 2,9% dan perdagangan jasa komersial meningkat sebesar 6,8%.

Trump mengejutkan mitra dagang dan pasar global pada awal April,  saat mengumumkan serangkaian tarif timbal balik atas impor dari lebih dari 180 negara. Beijing adalah negara yang paling terpukul, dengan bea masuk AS atas impor Cina yang kini secara efektif mencapai 145%. Cina pun membalas Washington dengan tarif pembalasan hingga 125% terhadap impor AS.

Kepala ekonom di WTO Ralph Ossa mengatakan, perang tarif antara Tiongkok dan AS kemungkinan akan menyebabkan "kontraksi drastis" perdagangan antara kedua negara. 

Gejolak pasar yang meluas menyusul pengumuman tarif,  mendorong Trump untuk sementara waktu mundur. Minggu lalu, presiden mengumumkan bahwa bea masuk baru atas impor dari sebagian besar mitra dagang akan dikurangi menjadi 10% selama 90 hari untuk memungkinkan negosiasi perdagangan dengan mitra-mitra Washington.

WTO mengatakan dalam laporannya bahwa dampak perubahan kebijakan perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan sangat bervariasi dari satu kawasan ke kawasan lainnya.

Dalam perkiraan yang disesuaikan kontribusi Amerika Utara terhadap pertumbuhan perdagangan barang global pada tahun 2025 akan turun 1,7%. Sedangkan, Asia dan Eropa akan terus memberikan kontribusi positif.

Menurut WTO, gangguan dalam perdagangan AS-Tiongkok diperkirakan akan memicu pengalihan perdagangan yang signifikan, yang meningkatkan kekhawatiran persaingan barang dari Cina di pasar-pasar banyak negara.

“Ekspor barang dagangan Tiongkok diproyeksikan naik sebesar 4% hingga 9% di seluruh wilayah di luar Amerika Utara seiring dengan pengalihan perdagangan. Pada saat yang sama, impor AS dari Tiongkok diperkirakan akan turun tajam di sektor-sektor seperti tekstil, pakaian, dan peralatan listrik, sehingga menciptakan peluang ekspor baru bagi pemasok lain yang mampu mengisi kesenjangan tersebut,” kata organisasi perdagangan tersebut.

WTO mencatat, hal ini dapat membuka pintu bagi beberapa negara kurang berkembang untuk meningkatkan ekspor mereka ke pasar AS.

"Banyak anggota WTO yang mengangkat masalah pengalihan perdagangan," kata Ossa.

Namun, menurut WTO, komdisi ini adalah jalan dua arah. Sebagai contoh, perusahaan Eropa yang mencoba mengekspor mobil ke Amerika Serikat dan menghadapi tarif sebesar 25% sekarang, perlu menemukan pasar tujuan baru untuk produk-produk ini.

"Jadi, bukan hanya barang-barang China yang masuk ke Eropa misalnya, tetapi juga barang-barang Eropa yang membutuhkan pelanggan baru," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan