Ekonom Prediksi BI akan Tahan Suku Bunga Acuan di Tengah Perang Tarif AS vs CIna

Rahayu Subekti
22 April 2025, 17:28
suku bunga acuan, bank indonesia, bi
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung Bank Indonesia, Jakarta.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernunr bulanan esok hari, Rabu (23/4). Sejumlah ekonom memproyeksikan bank sentral masih akan menahan suku bunga acuan pada bulan ini.

“BI kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam waktu dekat,” kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet kepada Katadata.co.id, Selasa (22/4).

Menurut Yusuf, keputusan ini masih akan diambil di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat. Terutama akibat perang tarif antara negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Cina.

“Keputusan untuk menahan suku bunga menjadi langkah kehati-hatian yang tepat,” ujar Yusuf.

Ia mengatakan perang tarif yang berpotensi berlanjut ini tidak hanya menekan perdagangan global. Namun juga memicu gelombang ketidakpastian pada arus investasi dan stabilitas pasar keuangan, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia.

Mengimbangi Keputusan The Fed

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengungkapkan banyak negara saat ini akan mengimbangi kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve alias The Fed. Hal ini terjadi karena ketidakpastian global yang tinggi setelah adanya perang dagang.

“The Fed rasanya akan tetap mempertahankan Fed Funds Rate nya, kendatipun mendapatkan tekanan dari Trump untuk menurunkan suku bunga,” kata Wijayanto,

Menurut Wijayanto, langkah itu pasti akan diikuti oleh negara-negara lain, termasuk mitra dagang Indonesia. “Mempertahankan BI Rate di level seperti saat ini sangat mungkin, apalagi inflasi sedang rendah dan rupiah cenderung melemah, tetapi masih masuk dalam kategori normal,” ujarnya.

Sebelumnya, BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% pada Maret 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Keputusan ini konsisten menjaga perkiraan inflasi pada 2025 dan 2026  tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%,” ujarnya pada 19 Maret 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan