Ekonom Prediksi BI akan Tahan Suku Bunga Acuan di Tengah Perang Tarif AS vs CIna


Bank Indonesia akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernunr bulanan esok hari, Rabu (23/4). Sejumlah ekonom memproyeksikan bank sentral masih akan menahan suku bunga acuan pada bulan ini.
“BI kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam waktu dekat,” kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet kepada Katadata.co.id, Selasa (22/4).
Menurut Yusuf, keputusan ini masih akan diambil di tengah ketidakpastian global yang terus meningkat. Terutama akibat perang tarif antara negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Cina.
“Keputusan untuk menahan suku bunga menjadi langkah kehati-hatian yang tepat,” ujar Yusuf.
Ia mengatakan perang tarif yang berpotensi berlanjut ini tidak hanya menekan perdagangan global. Namun juga memicu gelombang ketidakpastian pada arus investasi dan stabilitas pasar keuangan, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia.
Mengimbangi Keputusan The Fed
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengungkapkan banyak negara saat ini akan mengimbangi kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve alias The Fed. Hal ini terjadi karena ketidakpastian global yang tinggi setelah adanya perang dagang.
“The Fed rasanya akan tetap mempertahankan Fed Funds Rate nya, kendatipun mendapatkan tekanan dari Trump untuk menurunkan suku bunga,” kata Wijayanto,
Menurut Wijayanto, langkah itu pasti akan diikuti oleh negara-negara lain, termasuk mitra dagang Indonesia. “Mempertahankan BI Rate di level seperti saat ini sangat mungkin, apalagi inflasi sedang rendah dan rupiah cenderung melemah, tetapi masih masuk dalam kategori normal,” ujarnya.
Sebelumnya, BI masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75% pada Maret 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Keputusan ini konsisten menjaga perkiraan inflasi pada 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%,” ujarnya pada 19 Maret 2025.