Prospek Global Suram, BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Rahayu Subekti
23 April 2025, 16:02
perry, prospek pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global dari 3,2% menjadi 2,9%.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia pada tahun ini di tengah ketidakpastian akibat perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di bawah 5,1%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjuo menjelaskan, pengumuman kebijakan tarif resiprokal AS pada awal April 2025, langkah retaliasi oleh Cina, dan kemungkinan dari sejumlah negara lain meningkatkan fragmentasi ekonomi global. Hal ini akan berdampak terhadap ekonomi di dalam negeri. 

“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7-5,5%,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI April 2025 secara daring, Rabu (23/4).

BI juga menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi global dari 3,2% menjadi 2,9%. Penurunan prospek pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi di AS dan Cina sejalan dengan dampak perang tarif kedua negara tersebut.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang lainnya juga akan melambat. Hal ini akan berdampak pada ekspor Indonesia ke negara-negara mitra dagang, terutama Cina.

Perry menegaskan, berbagai kebijakan perlu diperkuat untuk memitigasi dampak dari menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Permintaan domestik perlu didorong, demikian pula dengan peluang ekspor.

“Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi, didukung dengan percepatan digitalisasi sistem pembayaran,”  kata Perry.

Langkah yang sama sebelumnya juga telah dilakukan Dana Moneter Internasional atau IMF. Lembaga ini memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% menjadi 4,7%. 

IMF memangkas proyeksi ekonomi global secara keseluruhan pada tahun ini  sebesar 0,5% menjadi 2,8%, sedangkan pada tahun depan sebesar 0,3% menjadi 3%. 

Lembaga ini juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, Tiongkok, dan sebagian besar negara seiring dampak tarif AS yang kini mencapai titik tertinggi dalam satu dekade terakhir. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan