Tarif Dagang Trump Picu Lonjakan Impor, Defisit Perdagangan Barang Amerika Rekor

Desy Setyowati
30 April 2025, 06:32
tarif impor, defisit perdagangan amerika, pertumbuhan ekonomi amerika,
REUTERS/Carlo Allegri
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang hancur akibat perang setelah warga Palestina dimukimkan di tempat lain, pada Selasa (4/2).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Defisit perdagangan barang Amerika pada Maret melebar ke rekor tertinggi, karena para pelaku bisnis menggenjot impor guna menghindari dampak kenaikan tarif yang diumumkan Presiden Donald Trump pada 2 April.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan defisit perdagangan barang naik 9,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 162 miliar. Angka ini melampaui semua estimasi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.

Impor barang meroket 5% menjadi US$ 342,7 miliar, yang dipimpin oleh lonjakan barang konsumsi 27,5%. Pengiriman masuk kendaraan bermotor dan barang modal juga meningkat. Sementara itu, ekspor naik 1,2%.

Lonjakan impor menggambarkan upaya perusahaan-perusahaan Amerika untuk mengamankan barang dan bahan sebelum pengenaan tarif tinggi yang ditetapkan Presiden Trump.

Pertumbuhan Ekonomi Amerika Diramal Lebih Lambat

Para ekonom telah memperingatkan bahwa impor, yang merupakan pengurangan dalam perhitungan PDB, dapat sangat berdampak terhadap perlambatan ekonomi. Para ekonom memperkirakan perdagangan dapat memangkas 1,9 poin persentase dari Produk Domestik Bruto atau PDB kuartal pertama.

Sebelum angka neraca dagang Maret dirilis, perkiraan GDPNow dari Federal Reserve Bank of Atlanta menunjukkan perdagangan mengurangi hampir tiga poin persentase dari Produk Domestik Bruto atau PDB.

Laporan Departemen Perdagangan pada Selasa (29/4) menunjukkan stok di pedagang grosir meningkat 0,5% pada Februari. Persediaan ritel turun 0,1% bulan lalu, yang mencerminkan penurunan di dealer mobil.

Meski sebagian barang impor itu berakhir di gudang-gudang grosir, para ekonom menurunkan estimasi PDB Amerika pada kuartal pertama, secara tajam.

Goldman Sachs kini memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS secara tahunan terkontraksi 0,8%. Sementara itu, JPMorgan memproyeksikan output menurun 1,75%.

Perekonomian Amerika tumbuh 2,4% pada kuartal keempat tahun lalu.

Pemerintah AS dijadwalkan mengumumkan estimasi PDB kuartal pertama 2025 pada hari ini (30/4), yang akan bertepatan dengan 100 hari masa jabatan Trump.

Gangguan yang disebabkan oleh kebijakan tarif impor Trump yang terus berubah, telah menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di antara masyarakat dan pelaku bisnis. Kepercayaan konsumen pada April anjlok ke level terendah hampir lima tahun, sementara lowongan pekerjaan pada Maret menurun ke level terendah sejak September 2024.

"Berbagai rilis ekonomi menunjukkan ekonomi yang lebih lemah pada paruh pertama 2025," kata Kepala Ekonom di Comerica Bank Bill Adams dikutip dari Reuters, Selasa waktu setempat (29/4). "Kecuali ada perubahan cepat untuk meyakinkan warga Amerika bahwa ekonomi akan baik-baik saja, hambatan dari berkurangnya belanja konsumen dan belanja modal bisnis dapat meningkat pada kuartal kedua."

Ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan tarif, yang telah menjerumuskan Amerika ke dalam perang dagang dengan Cina, menyebabkan guncangan di seluruh perekonomian. Laporan terpisah dari Conference Board menunjukkan indeks keyakinan konsumen turun 7,9 poin menjadi 86 bulan ini atau yang terendah sejak Mei 2020.

“Tarif impor sekarang menjadi perhatian utama konsumen Amerika. Penurunan indeks keyakinan terjadi di semua kelompok usia dan pendapatan, serta semua afiliasi politik,” demikian dikutip dari laporan Conference Board.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan