Pertumbuhan Ekonomi RI di Bawah 5%, Sri Mulyani Sebut Kondisi Global Menantang


Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 melambat di bawah 5% meski ada momen Ramadan dan Lebaran Idul Fitri. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung kodisi dinamika ekonomi global masih cukup menantang.
Ia mewanti-wanti perlunya memantau ekonomi secara berkala dan memitigasi dampak ketidakpastian. Hal ini dilakukan melalui deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, strategi memitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, dan melindungi dunia usaha dan menjaga daya beli masyarakat.
Bendahara Negara ini juga menegaskan, pemerintah secara dini juga telah melakukan negosiasi bilateral dan mendorong kerja sama di berbagai forum multilateral. “Ini dilakukan untuk bersama-sama mengatasi tantangan geopolitik global,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (6/5).
Menurutnya, hal tersebut telah diinisiasi dalam kesempatan Spring Meeting dan Pertemuan G20 pada April 2025 dan Sidang Tahunan ADB. Selain itu juga pertemuan ASEAN+3 Finance Ministers’ and Central Bank Governors' Meeting pada Awal Mei 2025.
“Pemetaan produk unggulan untuk pasar ASEAN+3, Uni Eropa, dan BRICS juga dilakukan untuk membuka pasar ekspor baru,” kata Sri Mulyani.
Namun, ia mengakui tantangan global menjadi momentum bagi pemerintah untuk semakin koordinatif dan suportif. Hal ini dilakukan dengan bersama-sama melakukan deregulasi mengatasi hambatan dalam perdagangan dan investasi terutama dari global.
“Termasuk kolaborasi mendorong kinerja dan membuka peluang pasar untuk sektor-sektor yang bernilai tambah lebih tinggi dan potensial bagi penguatan posisi Indonesia dalam global value chain,” kata Sri Mulyani.
Ia juga berjanji, realisasi penyerapan juga akan menyesuaikan dengan rekonstruksi pada belanja negara yang lebih produktif. Upaya tersebut akan semakin dipercepat.
Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat
Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87%. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 5,11% dan jauh dari target pemerintah tahun ini sebesar 5,2%.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto atau PDB pada kuartal I 2025 atas dasar harga berlaku mencapai 5.685,9 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan tercatat sebesar Rp 3.113,3 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal I adalah sebesar 4,87% secara tahunan dan jika dibandingkan kuartal sebelumnya atau secara kuartalan minus 0,98%," ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/5).