Amerika Serikat dan Cina Sepakat Pangkas Tarif Dagang Selama 90 Hari

Ira Guslina Sufa
12 Mei 2025, 14:49
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping
Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Amerika Serikat dan Cina sepakat melakukan pemangkasan tarif dagang untuk 90 hari ke depan. Penundaan dilakukan selama proses negosiasi dagang mencapai keputusan final. 

“Baik Tiongkok maupun AS mengeluarkan pernyataan yang identik tentang penurunan tarif secara drastis satu sama lain selama 90 hari,” ujar sumber seperti dikutip dari Bloomberg Selasa (12/5). 

Dalam negosiasi yang berlangsung di Jenewa tersebut, pemerintah Presiden Donald Trump disebut sepakat memotong tarif barang-barang impor dari Cina yang semula 145% menjadi 30%. Sementara itu pemerintahan Xi Jinping sepakat menurunkan tarif dari 125% menjadi 10%. 

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer yang hadir dalam negosiasi menyoroti diskusi yang substansial dan konstruktif untuk mencegah terjadinya eskalasi tarif yang kian agresif. Bessent disebut meyakini kedua negara sepakat untuk mencari jalan tengah. 

"Kedua negara mewakili kepentingan nasional mereka dengan sangat baik. "Kami berdua memiliki kepentingan dalam perdagangan yang seimbang, AS akan terus bergerak ke arah itu." ujar Bessent dalam konferensi pers bersama Jamieson Greer setelah negosiasi. 

Sementara itu, tim negosiasi dari Cina dinilai masih cukup tertutup atas rencana negosiasi. Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng mengatakan pernyataan bersama akan dirilis di Jenewa pada Senin (12/5). 

Wakil Menteri Perdagangan Li Chenggang mengatakan pernyataan itu akan berisi "kabar baik bagi dunia." Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer menggambarkan kemajuan substansial dan juga mengatakan rinciannya akan diumumkan pada hari Senin.

Sebelumnya, pasar keuangan telah waspada terhadap tanda-tanda mencairnya perang dagang AS-Tiongkok yang telah mulai mengganggu rantai pasokan, memicu PHK, dan menaikkan harga grosir. Greer menggambarkan kesimpulan pertemuan Jenewa sebagai "kesepakatan yang kami buat dengan mitra Tiongkok kami" yang akan membantu mengurangi defisit perdagangan barang global AS sebesar US$ 1,2 triliun.

"Dan ini, seperti yang ditunjukkan oleh sekretaris, merupakan dua hari yang sangat konstruktif," kata Greer dikutip dari Reuters, Senin (12/5).

Pertemuan tersebut merupakan interaksi tatap muka pertama antara pejabat ekonomi senior AS dan Tiongkok sejak Trump menjabat dan meluncurkan serangan tarif global, mengumumkan keadaan darurat nasional atas krisis fentanil AS dan mengenakan tarif 20% pada barang-barang Tiongkok pada bulan Februari.

Trump menindaklanjutinya dengan bea timbal balik 34% atas impor Tiongkok pada April, dan putaran berikutnya mendorong tarif menjadi tiga digit. Hal ini menyebabkan perdagangan dua arah senilai hampir US$ 600 miliar terhenti.

Cina bersikeras agar tarif diturunkan dalam setiap pembicaraan. Sementara Trump mengatakan pada Jumat (9/5) bahwa tarif 80% untuk barang-barang China tampaknya tepat. Ini merupakan pertama kalinya bagi Presiden AS tersebut mengisyaratkan target pengurangan tarif Cina.

Greer mengatakan ada banyak pekerjaan dasar yang dilakukan sebelum pertemuan Jenewa pada hari Sabtu dan Minggu, dan bahwa hasilnya akan mengatasi keadaan darurat nasional yang dideklarasikan Trump atas meningkatnya defisit perdagangan AS.

"Kami yakin bahwa kesepakatan yang kami buat dengan mitra China kami akan membantu kami untuk bekerja menuju penyelesaian keadaan darurat nasional itu," kata Greer.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan