Bank Indonesia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jadi 4,6% - 5,4%

Rahayu Subekti
21 Mei 2025, 19:13
pertumbuhan ekonomi, bi, bank indonesia
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU
Pengunjung melihat sepatu dan sandal yang dijual di pusat perbelanjaan ITC BSD Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (15/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 4,7% - 5,5% menjadi 4,6% - 5,4%. Salah satu alasannya yakni ketidakpastian perekonomian global dan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I yang melambat.

“Dengan realisasi Produk Domestik Bruto atau PDB Kuartal I dan mencermati dinamika perekonomian global, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada di kisaran 4,6% – 5,4%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara online, Rabu (21/5).

Pertumbuhan ekonomi kuartal I hanya 4,87% secara tahunan atau year on year (yoy), meski ada momentum Ramadan dan Idul Fitri. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2024 5,02%.

Perry optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik pada semester II. “Hal ini didorong peningkatan permintaan domestik, termasuk dari kenaikan belanja pemerintah,” ujar Perry.

Ia menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat, sehingga dapat memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika.

Menurut dia, perlu ada berbagai respons kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. “Antara lain dengan memperkuat permintaan domestik dan optimalisasi peluang peningkatan ekspor,” kata Perry.

Perry memastikan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial Bank Indonesia sudah didukung percepatan digitalisasi sistem pembayaran. Hal ini terus disinergikan dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah, termasuk dukungan terhadap implementasi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

BI juga mencatat investasi tumbuh sejalan dengan realisasi penanaman modal. Sementara itu, ekspor naik ditopang permintaan mitra dagang utama dan perdagangan jasa.

Berdasarkan lapangan usaha, Perry menyebut industri pengolahan, perdagangan, transportasi, pergudangan, dan pertanian mencatatkan kinerja yang baik.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan