Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga, Tuding Powell Rugikan AS

Ferrika Lukmana Sari
7 Juni 2025, 14:26
Trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Rebecca Noble/wsj
Donald Trump naik ke panggung dalam sebuah kampanye menjelang pemilihan pendahuluan di Arizona, yang digelar di Prescott Valley, Arizona, AS, pada 22 Juli 2022.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden AS Donald Trump kembali mendesak bank sentral AS (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan secara agresif. Kali ini, Trump meminta pemangkasan sebesar 1 poin persentase, meskipun data ketenagakerjaan terbaru menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

"Langsung potong (suku bunga) satu poin, (itu bisa jadi) bahan bakar roket!" tulis Trump dalam unggahan di Truth Social, Jumat (6/6), dikutip dari CNBC.

Komentar Trump muncul setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah pekerjaan non-pertanian (nonfarm payrolls) pada Mei bertambah 139.000, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan 125.000 pekerjaan. Upah rata-rata per jam juga naik 3,9% secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan.

Meski ekonomi AS dinilai sedang baik-baik saja, Trump tetap bersikeras agar suku bunga diturunkan untuk mendorong pertumbuhan lebih cepat dan menurunkan biaya pinjaman pemerintah. “Biaya pinjaman kita harus JAUH LEBIH RENDAH!!!” tulisnya lagi.

Trump juga menuding Ketua The Fed Jerome Powell lamban dalam menyesuaikan kebijakan suku bunga. "Terlambat The Fed (turunkan suku bunga) adalah bencana. Dia (Powell) membuat negara kita rugi besar," tulis Trump.

Menurut Trump, suku bunga yang lebih rendah akan membantu menurunkan biaya utang jangka pendek dan panjang yang akan jatuh tempo. Jika nantinya inflasi meningkat, barulah The Fed bisa kembali menaikkan bunga. “Sangat sederhana!!!” tulisnya.

Trump bahkan mengisyaratkan akan segera mengumumkan Ketua The Fed yang baru. Saat ditanya soal mantan gubernur The Fed Kevin Warsh disebut sebagai kandidat kuat, Trump menjawab, “Dia sangat dihormati,” saat berbicara kepada wartawan di Air Force One.

Meski begitu, pasar keuangan tidak yakin dengan kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Berdasarkan data CME Group, peluang The Fed memangkas suku bunga pada pertemuan bulan ini nyaris nol. Bahkan peluang pemangkasan lebih dari dua kali hingga akhir 2025 hanya sekitar 22%.

Sebagai perbandingan, Bank Sentral Eropa (ECB) baru saja memangkas suku bunganya sebesar 0,25 poin, menjadi penurunan kedelapan sejak Juni tahun lalu. ECB menyatakan bahwa ini kemungkinan menjadi pemangkasan terakhir di tahun ini.

Sementara itu, para pembuat kebijakan di The Fed masih mempertimbangkan dampak tarif impor yang diberlakukan Trump terhadap inflasi, yang bisa mempersulit langkah pemangkasan bunga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan