Rupiah Tertekan Penguatan Dolar AS, Ditopang 5 Paket Stimulus Ekonomi

Rahayu Subekti
10 Juni 2025, 10:00
Wisatawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dengan latar belakang gugusan pulau terlihat dari puncak Piaynemo Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025).
ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/YU
Wisatawan menunjukan uang rupiah pecahan 100 ribu dengan latar belakang gugusan pulau terlihat dari puncak Piaynemo Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Minggu (8/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pengamat mata uang, Ariston Tjendra memproyeksikan rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Namun, ia menilai paket stimulus ekonomi ekonomi kuartal II bisa meningkatkan daya beli masyarakat dan ada kemungkinan menjaga rupiah tetap stabil.

“Ini bisa membuat rupiah tidak melemah terlalu jauh terhadap dolar AS hari ini,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Selasa (10/6).

Ia menambahkan, saat ini data ekonomi AS masih memberikan sentimen positif terhadap dolar AS. Data tenaga kerja AS pada Mei 2025 seperti Non Farm Payrolls atau NFP dan data tingkat rata-rata upah per jam.

Data peningkatan lapangan pekerjaan hingga 139 ribu dibandingkan ekspektasi yang hanya naik 130 ribu. Tingkat upah di AS per jam juga meningkat 0,4% versus ekspektasi meningkat 0,3%.

“Hasil ini memberikan gambaran ketangguhan ekonomi AS di tengah terpaan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump dan ini memberikan sentimen positif ke dolar AS,” ujar Ariston.

Di sisi lain, pasar juga masih menantikan hasil perundingan tarif antara AS dan Cina yang masih berlangsung di London, Inggris. Sambil menunggu hasil perundingan ini, Ariston memprediksi kemungkinan dolar AS masih konsolidasi dan penguatannya tidak besar.

“Ada potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 16.330 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 16.250 per dolar AS pada hari ini,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.282 per dolar AS. Level ini menguat 9,0 poin atau 0,06% dari penutupan sebelumnya.

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan masih ada peluang penguatan rupiah pada hari ini. Menurut Lukman, hal tersebut dikarenakan dolar AS yang terkoreksi setelah survei yang menunjukkan menurunnya ekspektasi inflasi di AS.

“Namun penguatan akan terbatas, investor cenderung wait and see di tengah berlangsungnya perundingan tarif Cina-AS. Rupiah akan berada di level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” kata Lukman.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...