Transaksi Makin Mudah, Wisatawan Jepang dan Cina Bisa Pakai QRIS di Bali


Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menyatakan bahwa perluasan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke Jepang dan Cina akan mendorong peningkatan kualitas pariwisata di Pulau Dewata.
“Bali itu ikon pariwisata, dan dengan digitalisasi, membuat pariwisata Bali lebih berkualitas,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Butet Linda Helena Panjaitan, di Denpasar, Minggu (15/6).
Menurut Butet, perluasan QRIS lintas negara ke dua negara Asia Timur itu akan memudahkan wisatawan asal Jepang dan Cina dalam bertransaksi selama berada di Bali.
“Cukup dengan scan menggunakan platform mereka yang sudah terkoneksi dengan QRIS, mereka bisa langsung transaksi,” ujarnya. Wisatawan tak perlu lagi menukar uang secara fisik karena transaksi dilakukan langsung dalam mata uang negara asal masing-masing.
Dengan begitu, wisatawan tak lagi bergantung pada mata uang global seperti dolar AS. “Transaksi tidak memberatkan wisatawan karena dilakukan dalam mata uang mereka sendiri,” ucap Butet.
Diluncurkan 17 Agustus 2025
Rencananya, perluasan sistem QRIS ke Jepang dan Cina akan resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2025. Sebelumnya, layanan QRIS lintas negara sudah tersedia di tiga negara ASEAN yaitu Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Butet meyakini sistem ini juga akan berdampak positif pada pelaku UMKM di Bali. “Lebih dari 96% pedagang atau gerai yang menggunakan QRIS adalah pelaku UMKM. Jadi, ini bisa menggenjot omzet mereka,” katanya.
Respons wisatawan asing dari negara-negara yang telah lebih dulu terkoneksi pun diklaim positif. “Mereka merasa dimudahkan karena bisa menggunakan platform mereka sendiri tanpa perlu tukar uang fisik,” ucapnya.
Sepanjang Januari–April 2025, BI Bali mencatat 39,04 juta transaksi QRIS dengan nilai total mencapai Rp5,99 triliun. Jumlah pedagang yang menerima QRIS di Bali mencapai 974 ribu, dengan pengguna QRIS sebanyak 1,1 juta orang.
Di Bali, wisatawan dari tiga negara ASEAN yaitu Thailand, Singapura, dan Malaysia telah menggunakan QRIS sebanyak 31.455 kali dengan total nilai transaksi sekitar Rp7,1 miliar. Secara nasional, penggunaan QRIS lintas negara mencapai 1,17 juta transaksi dengan nilai total mencapai Rp288,4 miliar.