Menko Airlangga Temui Anak Buah Trump Tawarkan Mineral Kritis, Lanjut Negosiasi

Rahayu Subekti
11 Juli 2025, 07:40
Airlangga
Katadata
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan US Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer pada Rabu (9/7).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah bertemu dengan perwakilan Pemerintah Amerika Serikat pada Rabu (9/7) waktu setempat. Dalam pertemuan dengan US Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, Airlangga membahas tarif impor sebesar 32% yang akan diberlakukan AS terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga mengajukan sejumlah tawaran untuk menegosiasikan tarif tinggi AS. Airlangga memastikan Indonesia dan AS sudah memiliki kesepahaman yang sama terkait progress perundingan.

“Kita akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan, untuk secara intensif merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan tarif ini dengan prinsip yang saling menguntungkan,” kata Airlangga dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (11/7).

Salah satu yang menjadi daya tawar dalam negosiasi dengan AS yaitu mineral kritis. Menurut Airlangga, Indonesia dan AS melihat potensi besar untuk memperluas kembali kerja sama di sektor strategis tersebut.

“Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals,” kata Airlangga.

Terlebih, Airlangga mengatakan Indonesia memiliki cadangan besar komoditas yang masuk ke dalam mineral kritis. Beberapa diantaranya seperti nikel, mangan, kobalt, dan tembaga.

“Kita perlu mengoptimalkan potensi kerjasama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama,” ujar Airlangga.

Negosiasi Tetap Berlanjut

Pemerintah memastikan saat ini negosiasi dengan AS masih tetap berlanjut. Airlangga mengatakan Indonesia dan AS sepakat untuk mengoptimalkan waktu beberapa minggu ke depan.

“Kami secara intensif melanjutkan proses perundingan kebijakan tarif resiprokal ini dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak,” kata Airlangga.

Airlangga mengungkapkan baik Indonesia dan AS yakin kerja sama dan kesepakatan ini akan mampu memberikan manfaat positif dan konkret bagi perekonomian kedua negara.

Ia menegaskan, hubungan Indonesia dan AS selama ini sudah terjalin sangat baik dan akan terus diperkuat. “Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS,” ujar Airlangga.

Beberapa hari lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang energi dan pertanian telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan dan Asosiasi Usaha AS. Penandatanganan ini dilakukan untuk pembelian produk unggulan AS dan mendorong peningkatan investasi.

Beberapa perusahaan yang terlibat antara lain:

  • PT Pertamina (Persero) dari sektor energi.
  • PT Busana Apparel Group mewakili Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
  • FKS Group dan Sorini Agro Asia Corporindo dari sektor pangan.
  • Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...