Bahlil Minta Sri Mulyani Alokasikan Anggaran Listrik untuk 5.700 Desa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendatangi kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Kamis (31/7). Dalam pertemuan tersebut, ia meminta agar pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk program penyediaan listrik desa.
"Kami membahas untuk menindaklanjuti arahan Bapak Presiden terkait listrik desa, karena kita tahu ada sekitar 5.700 desa yang belum (teraliri listrik)," ujar Bahlil usai pertemuan di Gedung Kemenkeu, Jakarta.
Dari jumlah tersebut, Bahlil merinci sebanyak 4.400 merupakan dusun dan 68 titik lainnya berada di lokasi terpencil. Ia menegaskan bahwa program elektrifikasi desa ditargetkan rampung dalam lima tahun, sesuai instruksi Prabowo Subianto.
"Target presiden, kurang lebih sekitar 5 tahun harus selesai. Itu yang kita bahas bersama Bu Menkeu (Sri Mulyani)," ujarnya.
Bahlil menyatakan, pembahasan akan dilakukan secara jangka panjang dan menyeluruh agar persoalan listrik desa tidak terus berlarut.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan siap mendukung arahan pemerintah dalam menjalankan Program Listrik Desa (Lisdes) untuk menerangi sekitar 780 ribu rumah tangga selama periode 2025–2029.
Program ini tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034 yang telah diluncurkan oleh Menteri Bahlil. Melalui Lisdes, pemerintah menargetkan elektrifikasi di 10.068 desa dan dusun yang belum teraliri listrik.
Program ini mencakup pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasitas 394 megawatt (MW) serta penyambungan listrik ke ratusan ribu rumah tangga di wilayah terpencil. Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan akses listrik selama 24 jam penuh.
