Wall Street Tergelincir, Investor Waspadai Laporan Keuangan Amazon dan Apple

Karunia Putri
1 Agustus 2025, 05:21
Wall Street
Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa saham Wall Street di Amerika Serikat ditutup melamah pada perdagangan Kamis (31/7) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi menyusul rilis laporan keuangan sejumlah emiten dan data ekonomi terbaru.

Sementara itu, investor menanti hasil kinerja keuangan dua perusahaan raksasa teknologi Amazon dan Apple yang akan diumumkan setelah penutupan.

Indeks Dow Jones turun 330,30 poin atau 0,74% menjadi 44.130,98. Indeks S&P 500 melemah 23,51 poin atau 0,37% ke level 6.339,39 sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 7,23 poin atau 0,03% ke posisi 21.122,45.

Padahal pada awal sesi, S&P 500 sempat naik 1% dan Nasdaq menguat 1,5%. Ini menjadi sesi yang relatif stabil bagi Nasdaq yang belum mencatat pergerakan sebesar 1% sejak 3 Juli. Adapun pergerakan harian S&P terakhir kali menyentuh angka 1% pada 24 Juni.

Saham Microsoft naik 3,5% setelah mencatat laporan keuangan yang solid, bahkan sempat menembus kapitalisasi pasar US$ 4 triliun. Microsoft menjadi perusahaan publik kedua yang berhasil mencapai angka ini, menyusul Nvidia.

Sementara itu, saham Meta melonjak 11,3% dan ditutup pada rekor tertinggi US$ 773,44, didorong oleh pertumbuhan bisnis iklan yang ditopang kecerdasan buatan (AI) serta proyeksi pendapatan yang optimistis.

Namun tidak semua saham teknologi mengalami penguatan. Saham-saham yang berkaitan dengan AI justru terkoreksi. Broadcom melemah 2,9% dan Nvidia turun 0,8%, membebani kinerja indeks semikonduktor PHLX yang merosot 3,1%. Ini menjadi penurunan harian terbesar indeks tersebut sejak 16 April.

"Pasar saat ini menunjukkan ketimpangan. Ada saham yang sangat unggul dan ada juga yang tertinggal, khususnya di sektor teknologi seperti semikonduktor dan peralatan terkait," ujar Kepala Strategi Pasar di FL Putnam Investment Management, Lynnfield, Massachusetts, Ellen Hazen dikutip dari Reuters, Jumat (1/8).

Namun Microsoft tampil sangat baik. Hal serupa juga terjadi pada Amazon dan Meta yang menunjukkan performa mengesankan.

Hingga Kamis pagi, sebanyak 297 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan, dengan 80,8% diantaranya melampaui ekspektasi analis, menurut data LSEG. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata empat kuartal terakhir yang berada di kisaran 76%.

Namun setelah penutupan, saham Amazon justru melemah 2,6% dalam perdagangan setelah jam bursa menyusul rilis laporan keuangannya.

Inflasi AS Meningkat

Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan inflasi meningkat pada Juni dipicu oleh tarif baru yang mendorong kenaikan harga. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa tekanan harga dapat terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Di sisi lain, data klaim pengangguran mingguan menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup stabil. Fokus investor kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payroll) yang akan dirilis hari ini, serta tenggat waktu penetapan tarif baru.

Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan menetapkan bea masuk lebih tinggi bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang, meski Meksiko diberikan kelonggaran selama 90 hari.

Pasar saham AS sebelumnya sempat mengalami tekanan sejak awal April akibat pengumuman tarif tinggi oleh Trump, namun berhasil pulih berkat tercapainya sejumlah kesepakatan dagang dengan beberapa mitra utama.

Secara bulanan, indeks S & P 500 naik 2,17%, Nasdaq menguat 3,7%, dan Dow Jones bertambah 0,08%. Ketiganya mencatatkan kenaikan untuk bulan ketiga berturut-turut.

Sektor farmasi turut melemah setelah Gedung Putih menyatakan bahwa Trump telah mengirim surat kepada para CEO dari 17 perusahaan farmasi besar, mendesak penurunan harga obat resep. Indeks farmasi NYSE Arca anjlok 2,9%, mencatat penurunan harian terbesar sejak 14 Mei dan penurunan keempat berturut-turut.

Di sisi perdagangan, jumlah saham yang turun melampaui saham yang naik dengan rasio 1,55:1 di NYSE dan 1,98:1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 35 titik tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir dan 28 titik terendah, sementara Nasdaq Composite mencatat 70 titik tertinggi dan 141 titik terendah.

Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebesar 19,65 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata harian selama 20 hari terakhir yang sebesar 18,01 miliar saham.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...