Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diramal Melambat
Data pertumbuhan ekonomi kuartal II akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik atau BPS pada Selasa (5/8). Ekonom memperkirakan pertumbuhannya melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu alias year on year (yoy).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II 4,76% yoy atau melambat dibandingkan kuartal I 4,87%.
“Proyeksi ini lebih rendah dari rata-rata historis 10 tahun terakhir 5%. Ini mengindikasikan perekonomian nasional masih menghadapi tantangan,” kata Josua kepada Katadata.co.id, Senin (4/8).
Meski demikian, Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan alias quarter to quarter (qtoq) 3,68%. “Angka ini pulih dibandingkan kuartal I yang minus 0,98% qtoq,” ujar Josua.
Josua menjelaskan proyeksi pemulihan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan karena musiman, yakni peningkatan aktivitas ekonomi pasca-Lebaran. Selain itu, ada musim libur sekolah dan musim haji pada kuartal II.
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank BCA David Sumual memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 4,69% hingga 4,81% yoy, dengan rata-rata 4,75%. Jika dihitung selama Semester I atau Januari – Juni, ekonomi diprediksi tumbuh 4,8% - 4,85%.
Indikator terkait belanja masyarakat sebagian besar menunjukkan perlambatan. Peningkatan belanja pemerintah selama April – Mei juga belum signifikan.
Kinerja sektor manufaktur juga masih kontraksi. Selain itu, harga beberapa komoditas seperti batu bara sangat lemah jika dibandingkan tahun lalu.
David memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pulih pada kuartal III ke kisaran 4,8% - 4,9% yoy. Sepanjang tahun ini, ekonomi diperkirakan tumbuh 4,8%.
