Para Menteri soal Ekonomi Tumbuh 5,12%: Salah Satu yang Tertinggi di ASEAN
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 5,12% secara tahunan alias year on year (yoy) dan 4,04% secara kuartalan atau quarter to quarter (qtoq). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ini merupakan salah satu yang tertinggi di ASEAN.
Para menteri pun ramai-ramai ikut konferensi pers, dibandingkan sebelum-sebelumnya hanya dihadiri Airlangga. Para menteri yang ikut hadir konferensi pers usai pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal II oleh Badan Pusat Statistik alias BPS, di antaranya:
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
- Menteri Keuangan Sri Mulyani
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy
- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani
- Menteri Perdagangan Budi Susanto
- Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait
- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana
Airlangga mengungkapkan ekonomi Indonesia masih solid. Ia pun optimistis target pertumbuhan ekonomi pada semester II 5,2%, bisa tercapai.
Sebab, ekonomi kuartal II yang tumbuh di atas 5% menunjukkan indikasi positif, dibandingkan sejumlah negara. “Indonesia hanya di bawah Cina yang tumbuh 5,2%. Pertumbuhan ekonomi neberapa negara di bawah Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, Amerika yang hanya 2%, dan Korea Selatan,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Selasa (5/8).
Oleh karena itu, Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di antara negara G20 dan ASEAN.
Airlangga menyebutkan pertumbuhan ekonomi di daerah juga positif. Sumatra misalnya, tumbuh 4,98%, Jawa 5,24%, Bali 3,73%, Kalimantan 4,95%, Sulawesi 5,83%, dan Maluku - Papua 3,3%.
Konsumsi Masyarakat Membaik
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, yakni berkontribusi 54,25%.
Rincian pertumbuhan komponen ekonomi secara tahunan atau yoy sebagai berikut:
- Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97%
- Konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga tumbuh 7,82%
- Belanja pemerintah minus 0,3%
- Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi 6,99%
- Ekspor tumbuh 10,67%
- Impor tumbuh 11,65%
"Belanja pemerintah turun karena tahun lalu ada pemilu sehingga belanjanya besar,” kata Airlangga.
Cara Pemerintah Dorong Belanja Negara
Sri Mulyani mengatakan akan mengoptimalkan peran anggaran pendapatan dan belanja negara alias APBN untuk terus mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
“APBN terutama terus diandalkan di dalam melakukan fungsi counter cyclical, terutama dalam jangka pendek waktu persepsi mengenai pelemahan ekonomi muncul,” kata Sri Mulyani.
Bendahara Negara itu menyampaikan pemerintah menggunakan APBN untuk stimulus ekonomi secara sangat signifikan. Hasilnya terlihat dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97% yoy.
“Ini menunjukkan bahwa hal yang dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga inflasi tetap rendah di level 2,18% pada kuartal kedua, lebih tinggi sedikit, tetapi masih dalam kisaran 2,5% plus minus 1%,” ujar Sri Mulyani.
