Menko Airlangga Akui Belum Dapat Informasi Soal Isu PHK Pekerja Gudang Garam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku belum mendapatkan informasi terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam Tbk.
Kabar PHK massal tersebut sebelumnya beredar di media sosial. “Kami monitor. Nanti kita lihat ya, Gudang Garam belum melaporkan,” ujar Airlangga saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (8/9).
Airlangga menambahkan, saat ini memang sejumlah industri tengah melakukan modernisasi dalam kegiatan operasionalnya. Namun, ia belum bisa memastikan apakah langkah modernisasi itu yang menjadi penyebab munculnya isu PHK di Gudang Garam.
Laba Gudang Garam Turun
Selama semester I 2025, Gudang Garam mencatat penyusutan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 117,16 miliar. Angka ini merosot 87,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 925,51 miliar.
Pendapatan perseroan juga turun 11,30%, dari Rp 50,01 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 44,36 triliun pada semester I 2025. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan ikut menyusut dari Rp 44,95 triliun menjadi Rp 40,58 triliun.
Menurunnya pendapatan Gudang Garam terjadi di seluruh segmen pendapatan, yakni:
- Sigaret kretek mesin berkurang dari Rp 44,53 triliun menjadi Rp 39,73 triliun
- Sigaret kretek tangan menyusut dari Rp 4,90 triliun menjadi Rp 3,94 triliun
- Rokok klobot berkurang dari Rp 5,45 miliar menjadi Rp 4,19 miliar
- Kertas karton berkurang dari Rp 472,63 miliar menjadi Rp 402,07 miliar
- Pendapatan lainnya turun dari Rp 103,4 miliar menjadi Rp 31,04 miliar
Pada semester I 2025, Gudang Garam mencatat pendapatan dari segmen konstruksi sebesar Rp 245,32 miliar. Pendapatan ini tidak diperoleh pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Harga saham Gudang Garam naik 2,62% atau 225 poin ke level 8.800 pada penutupan perdagangan Kamis (4/9). Selama satu pekan terakhir, saham GGRM naik 2,62% dan melandai sejak awal tahun dengan penurunan 33,71%.
