BI: Indonesia dan Cina Uji Coba Penerapan QRIS
Indonesia dan Cina terus memperkuat konektivitas keuangan melalui Local Currency Transaction atau LCT dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Indonesia dan Cina juga saat ini sudah memasuki tahapan uji coba terbatas atau sandbox konektivitas pembayaran QRIS.
“Inisiatif ini merupakan tindak lanjut komitmen kedua bank sentral untuk memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (11/9).
Uji coba tersebut tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga mendorong inklusi, keterjangkauan, dan akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan. Kegiatan ini melibatkan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) bersama mitra industri pembayaran dari Cina yaitu UnionPay International.
Selain itu, perluasan QRIS ini juga tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi bilateral. “Ini juga mendukung terbentuknya ekosistem keuangan digital yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing di Kawasan,” ujar Perry.
Sebelumnya BI menargetkan QRIS bisa segara diterapkan di Cina pada akhir tahun ini. Uji coba merupakan tahapan terakhir sebelum diimplementasikan.
Transaksi LCT RI-Cina Meningkat
Skema LCT yang saat ini sudah berjalan dalam perdagangan dan investasi bilateral Cina dan Indonesia sudah memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat. Transaksi menjadi lebih efisien dan biaya konversi lebih rendah serta mendukung stabilitas keuangan.
Pada periode Januari-Juli 2025, BI mencatat nilai transaksi LCT Indonesia-Cina mencapai ekivalen US$ 6,23 miliar yang meningkat dari ekivalen US$ 2,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Capaian kerja sama LCT Indonesia-Cina menjadi tonggak penting dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Hal ini mengemuka dalam pertemuan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Gubernur People's Bank of China (PBoC) Pan Gongsheng di Beijing hari ini (11/9).
Perry yakin partisipasi pelaku usaha dan memperdalam kerja sama ekonomi Indonesia-Cina akan terus meluas. "Langkah ini mencerminkan komitmen bersama memperkuat kolaborasi bilateral dan membangun ekosistem keuangan yang lebih terhubung, aman, dan inklusif,” ujarnya.
Ke depan, ia memastikan Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan PBoC dan pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi. Selain itu juga memperluas integrasi keuangan.
Sementara itu, Gubernur Pan menyampaikan Cina dan Indonesia memiliki tanggung jawab bersama dalam menghadapi dinamika global saat ini. Hubungan dagang dan investasi Cina dan Indonesia telah dibangun dari fondasi kerjasama keuangan yang solid.
