Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga Makin Besar, Rupiah Berpeluang Menguat
Nilai tukar rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini seiring peluang bank sentral AS alias The Fed semakin besar untuk memangkas suku bunga acuan.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah pidato Gubernur The Fed Jerome Powell,” kata Analis Doo Financial Futures Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Rabu (15/10).
Powell mengisyaratkan akan memangkas suku bunganya sebesar 0,25% lagi pada akhir bulan ini. Presiden The Fed Boston Susan Collins juga menyatakan perlunya pemangkasan suku bunga lebih besar ke depannya.
“Rupiah akan berada di level Rp 16.550 per dolar AS hingga Rp 16.650 per dolar AS,” ujar Lukman.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.573 per dolar AS. Level ini naik 31 poin atau menguat 0,19% dari penutupan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga menilai komentar Powell memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed bulan ini. Kondisi ini memicu antisipasi pasar akan siklus pelonggaran yang lebih agresif pada 2026.
“Pasar sekarang memperkirakan penurunan suku bunga tambahan sebesar 50 basis poin (bps) untuk sisa 2025 dan 75 bps lebih lanjut pada 2026,” kata Josua.
Ia memproyeksikan pergerakan rupiah pada hari ini akan berada di level Rp 16.525 per dolar AS hingga Rp 16.650 per dolar AS.
