Dim Sum Bonds Perdana RI Laris Manis Diminati Asing, Dipesan Tiga Kali Lipat

Pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan Dim Sum Bonds atau surat utang berdenominasi mata uang yuan (Renminbi/CNH) pada 23 Oktober 2025. Total nilainya mencapai CNH 6 miliar atau setara Rp 14 triliun dengan kurs Rp 2.333 per per CNH.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu mengungkapkan Dim Sum Bonds ini berhasil menarik banyak investor. Bahkan total permintaan atau final orderbook terserap hingga tiga kali lipat dari yang diterbitkan.

“Penerbitan ini berhasil menarik minat yang luas dari investor global, termasuk investor onshore Tiongkok dengan total final orderbook mencapai CNH18 miliar (setara Rp 41,9 triliun),” tulis DJJPR Kemenkeu dalam keterangan resminya dikutip Rabu (29/10).

Tingginya minat investor tersebut memungkinkan pemerintah untuk menetapkan tingkat imbal hasil atau yield akhir yang lebih kompetitif. Khususnya jika dibandingkan level penawaran awal dengan penurunan sebesar 45 basis poin (bps) untuk tenor lima tahun dan 40 bps untuk tenor 10 tahun.

“Dengan demikian, yield akhir untuk tenor lima tahun tercatat sebesar 2,5%. Sementara tenor 10 tahun sebesar 2,9%,” tulis DJPPR Kemenkeu.

Tingginya minat investor, termasuk investor domestik Cina mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi RI. Termasuk juga dengan prospek pertumbuhan, serta kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia.

Pemerintah menegaskan, penerbitan Dim Sum Bonds menjadi tonggak penting dalam memperkuat potensi peningkatan investasi. Khususnya dari investor berbasis di Cina pada masa mendatang.

Penerbitan perdana Dim Sum Bonds ini merupakan salah satu upaya dalam rangka diversifikasi pembiayaan APBN. Hal ini sekaligus memperluas basis investor global.

“Hasil penerbitan obligasi ini secara umum akan digunakan untuk pembiayaan APBN 2025,” tulis DJPPR Kemenkeu.