The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps, Belum Buka Arah Kebijakan Desember

Tia Dwitiani Komalasari
30 Oktober 2025, 06:00
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell speaks during a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Sentral AS, Federal Reserved (The Fed) mengumumkan memangkaa suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 3,75℅-4% pada Rabu (29/10) waktu setempat. Namun demikian, Ketua The Fed Jerome Powell masih belum memberikan petunjuk yang jelas mengenai kebijaka suku bunga acuan berikutnya di Desember.

"Dalam diskusi komite pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), terdapat perbedaan pandangan yang kuat tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember," kata Powell dikutip dari CNBC, Kami (30/10).

"Penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan bulan Desember bukanlah suatu kepastian. Sama sekali tidak," ujarnya.

Menurut Powell, the Fed akan mencoba mengumpulkan data-data ekonomi dari sumber di luar pemerintah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai perubahan dalam ekonomi.

"Kita akan mendapatkan beberapa data inflasi, beberapa data aktivitas ekonomi. Kita akan mendapatkan gambaran tentang apa yang terjadi. Kita juga akan memiliki Beige Book, lagi," kata Powell.

Dia mengatakan, ketidakpastian yang tinggi akan menjadi alasan agar the Fed lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Namun demikian, The Fed masih terbuka akan segala kemungkinan.

Menurut Powell, inflasi tidak akan terlalu buruk jika pemerintah Trump menghilangkan kebijakan tarif.

“Inflasi, setelah tarif, sebenarnya tidak terlalu jauh dari target 2% kami,” ujarnya dalam konferensi pers pasca-pertemuan.

Powell mengatakan bank sentral memperkirakan tarif mencapai sekitar lima persepuluh atau enam persepuluh dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, pengukur inflasi utama The Fed. Artinya, tanpa tarif, PCE inti mungkin berada di kisaran 2,3% hingga 2,4%, ujarnya.

“Inflasi tarif, skenario dasarnya adalah inflasi akan terjadi dan kemungkinan akan meningkat lebih lanjut, tetapi, kenaikannya hanya sekali saja,” kata Powell.

Powell mengatakan ada peningkatan persepsi di antara para pembuat kebijakan bahwa mungkin sudah waktunya untuk berhenti sejenak dan menilai dampak dari dua pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

"Kita sekarang berada di titik di mana kita, faktanya, telah memangkas suku bunga dua kali lagi ... kita 150 basis poin lebih dekat ke netral, di mana pun itu, dibandingkan tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers.

"Sekarang ada seruan yang semakin kuat bahwa mungkin di sinilah kita setidaknya harus menunggu satu siklus, kira-kira seperti itu."

Dengan kemungkinan tidak adanya pemangkasan lebih lanjut tahun ini, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 74 poin, atau 0,2%, sementara S&P 500 hampir datar. Nasdaq berkinerja lebih baik, naik 0,6% ke rekor penutupan baru. Ketiga indeks tersebut mencapai rekor tertinggi intraday sepanjang masa di awal sesi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...