Rupiah Berpotensi Menguat Imbas Turunnya Indeks Konsumen di AS
Nilai tukar rupiah diperkirakan berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana mengatakan hal ini karena dipicu data ekonomi terkait indeks konsumen di Amerika Serikat (AS).
“Semoga hari ini terapresiasi ke level Ro 16.680 per dolar AS,” kata Fikri kepada Katadata.co.id, Senin (10/11).
Dia menjelaskan saat ini index konsumen di AS menurun. Hal ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS alias The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 16.674 per dolar AS. Level ini menguat 16 poin atau 0,10% dari penutupan sebelumnya.
Di sisi lain, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memperkirakan hal yang sama. “Data menunjukkan sentimen konsumen di AS yang menurun lebih besar dari perkiraan,” kata Lukman.
Namun Lukman memproyeksikan penguatan rupiah terhadap dolar AS ini akan terbatas oleh harapan berakhirnya shutdown pemerintah AS. Investor juga cenderung wait and see data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis siang ini.
“Rupiah akan berada di level Ro 16.650 per dolar AS hingga Rp 16.750 per dolar AS pada hari ini,” ujar Lukman.
