Konsumsi Rumah Tangga Masih Lesu, Ekonomi Dinilai Belum Pulih Sepenuhnya

Rahayu Subekti
13 November 2025, 15:38
konsumsi
Katadata
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip, Chief Economist PermataBank Josua Pardede (tengah), dan Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luthfi Ridho hadir dalam Katadata Policy Dialogue bertajuk “Ekonomi Tumbuh 5,04%, Bagaimana Prospek 2026?” di Jakarta, Kamis (13/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Konsumsi masyarakat masih tertekan bahkan levelnya masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 5,04% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, konsumsi rumah tangga pada periode tersebut hanya tumbuh 4,89%, turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,97%.

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menilai, pertumbuhan ekonomi saat ini masih cukup baik, namun belum didukung oleh perbaikan konsumsi masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi saat ini banyak ditopang oleh konsumsi pemerintah yang tumbuh 5,49% pada kuartal III 2025. Kalau tidak ada itu, mungkin ekonomi kita bisa lebih rendah lagi,” kata Sunarsip dalam acara Katadata Policy Dialogue di Jakarta, Kamis (13/11).

Penciptaan Lapangan Kerja

Sunarsip menyarankan agar pemerintah mengubah pendekatan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika sebelumnya fokus pada peningkatan demand, kini perlu diarahkan pada penguatan supply sektoral.

“Kalau saya, lebih baik perbaiki sisi supply-nya, bukan demand,” ujarnya.

Ia menilai, konsumsi rumah tangga yang masih stagnan di bawah 5% disebabkan oleh belum pulihnya sejumlah sektor industri pascapandemi Covid-19.

“Industri yang masih suffer itu banyak di Jawa, dan sebagian besar pekerjanya berkontribusi besar terhadap konsumsi rumah tangga,” katanya.

Menurutnya, memperkuat sisi pasokan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, yang pada akhirnya akan mendorong daya beli masyarakat.

“Kalau ini belum diperbaiki maka saya khawatir harapan kita meningkatkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak akan berhasil,” ujarnya.

Faktor Kepercayaan Masyarakat

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luthfi Ridho menegaskan bahwa pemerintah sebenarnya terus berupaya memperkuat konsumsi rumah tangga. Namun, kunci utamanya adalah membangun kepercayaan publik terhadap prospek pendapatan mereka.

“Mereka harus yakin terutama keyakinan pendapatan di masa yang akan datang,” kata Luthfi.

Ia menambahkan bahwa DEN akan memfokuskan perhatian pada peningkatan optimisme dan stabilitas pendapatan masyarakat. Jika kepercayaan itu terbentuk, konsumsi rumah tangga bisa kembali jadi motor utama pertumbuhan ekonomi, meski investasi masih akan jadi pendorong utama tahun depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...