DEN Prediksi Ekonomi 2026 Tumbuh Lebih Tinggi dari Perkiraan IMF
Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memprediksi ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih tinggi dibandingkan perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2026. Tenaga Ahli Utama DEN Luthfi Ridho menyebut hal ini tercermin dari kondisi ekonomi global hingga kuartal III 2025 yang menunjukkan perbaikan.
Berdasarkan outlook IMF April 2025, ekonomi global diperkirakan tumbuh 3%, lalu dikoreksi menjadi 3,2%. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pun awalnya diproyeksikan 4,7%, kemudian direvisi menjadi 4,8%.
“Biasalah, IMF itu kalau membuat outlook selalu lebih rendah dibandingkan apa yang kita capai. Anggap saja kalau global bagus, maka secara tidak langsung kita punya momentum ekonomi yang paling tidak lebih baik dari tahun ini,” kata Luthfi dalam acara Katadata Policy Dialogue: Ekonomi Tumbuh 5,04%, Bagaimana Prospek 2026, Kamis (13/11).
Kondisi Domestik dan Stabilitas
Meski optimistis, Luthfi menekankan pentingnya kondisi domestik yang kondusif. Ia berharap tidak terjadi gejolak dalam negeri, seperti demonstrasi masif pada akhir Agustus 2025, karena hal tersebut dapat mengganggu atau bahkan mematikan ekonomi Indonesia.
Dengan pertumbuhan ekonomi global yang membaik, Luthfi menilai momentum Indonesia untuk meraih pertumbuhan lebih tinggi semakin kuat. Apalagi dari sisi moneter dunia, bank-bank sentral mulai menurunkan suku bunga.
“Kalau kira-kira sampai akhir 2026, BI-Rate mungkin berada di kisaran 3,5%–7,5%,” ujarnya.
Proyeksi Pertumbuhan dan Catatan Inflasi
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,4% pada 2026. Luthfi menilai berdasarkan kondisi global dan domestik saat ini, target tersebut memiliki peluang besar untuk tercapai.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% atau 0,01% dan akan diikuti kenaikan inflasi. Selain itu, akan ada tekanan pada nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, Luthfi menekankan pentingnya kesepahaman antara kebijakan moneter dan fiskal.
