Pemerintah Kaji Work From Mall, Strategi Dongkrak Ekonomi saat Libur Panjang
Memasuki periode libur akhir tahun, pemerintah mencanangkan kebijakan bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA). Salah satu bentuk terbarunya adalah work from mall (WFM).
Program ini dirancang untuk memanfaatkan ruang publik secara lebih produktif sekaligus menjaga aktivitas ekonomi tetap bergerak di tengah momentum libur panjang.
“Pemerintah mendorong sinergi antara kebijakan WFA, termasuk WFM dengan berbagai program belanja nasional guna menciptakan momentum pergerakan keluarga yang sejalan dengan libur anak sekolah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui pernyataan tertulisnya dikutip Senin (29/12).
Airlangga menjelaskan, program ini didorong untuk memanfaatkan diskon yang marak diberikan di sejumlah mal. Ia menargetkan dengan adanya diskon ditambah program WFM maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan belanja masyarakat terus meningkat.
“Hampir di semua mal itu ramai dan mudah-mudahan acara ini bisa berjalan dengan lancar dan akan mendorong kegiatan ekonomi,” ujar Airlangga.
Program Dikembangkan Secara Bertahap
Airlangga menjelaskan dengan adanya konsep WFM, pemerintah mendorong pemanfaatan perbelanjaan sebagai ruang kerja alternatif. Khususnya untuk mendukung perkembangan ekonomi digital dan gig economy.
“Program ini akan dikembangkan secara bertahap di sejumlah provinsi dengan dukungan pemerintah daerah serta perusahaan teknologi, memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia seperti konektivitas internet, sumber daya listrik, dan layanan penunjang lainnya,” kata Airlangga.
Terlebih saat ini Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) tengah menyelenggarakan kegiatan belanja di Indonesia saja. Program yang menargetkan transaksi hingga Rp 30 triliun itu dilaksanakan secara serentak di berbagai mal di seluruh Indonesia hingga 4 Januari 2025.
Sementara pemerintah pusat menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat mencapai lebih dari Rp 110 triliun. Untuk itu pemerintah mendorong mal dapat mendukung program WFM.
“Mal bukan hanya tempat berbelanja, tetapi bisa dimanfaatkan juga untuk kegiatan ekonomi atau bekerja,” ujar Airlangga.
Ia memastikan saat ini tengah mendorong kegiatan ekonomi gig. Pemerintah juga menyiapkan anggarannya bersama Pemda DKI Jakarta.
“Kita akan kerja di 15 provinsi dan akan didukung oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang IT. Sehingga kalau yang bergerak di gig ekonomi butuhnya charger laptop, wifi, dan kopi. Nah, itu semuanya ada di mal,” kata Airlangga.
