Komitmen Swasta Lakukan Pencegahan Karhutla

Image title
Oleh Alfons Yoshio - Tim Riset dan Publikasi
22 Desember 2020, 17:11
Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan
123rf.com

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana yang kerap hadir tiap musim kering di Indonesia. Merujuk data SiPongi, situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memonitor kebakaran hutan di Indonesia, pada 2015 dan 2019 terjadi karhutla terbesar dalam 10 tahun terakhir.

Karhutla pada saat itu menghanguskan 2,6 juta ha (2015) dan 1,6 juta ha (2019). Padahal pada tahun 2016-2018 terjadi penurunan yang sangat signifikan yaitu menjadi di bawah 500 ribu hektar. Bahkan pada 2017, tercatat kurang dari 250 ribu hektar area yang terbakar.

Advertisement

Karhutla menimbulkan kerugian di berbagai bidang. Selain sisi lingkungan berupa rusaknya jutaan hektar kawasan hutan dan gambut, kesehatan masyarakat juga terancam. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, kasus ISPA akibat kabut asap mencapai 562 ribu di enam provinsi (Riau, Jambi, Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kalsel) pada Juli-Oktober 2015. Tahun 2019 angkanya melonjak sampai 919 ribu, masih di wilayah yang sama.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat angka kematian atau hilang pada 2015 mencapai 24 orang. Sementara pada 2019, data hingga Agustus menunjukkan terdapat satu orang meninggal atau hilang.

Dari sisi sosial, karhutla membuat banyak terganggunya aktivitas masyarakat. Data Bank Dunia mencatat, kabut asap akibat karhutla 2019 menyebabkan 12 bandara berhenti beroperasi dan ratusan sekolah di Indonesia, Malaysia, dan Singapura ditutup. Ini kemudian memicu ketegangan diplomatik antara Jakarta dan Kuala Lumpur.

Masih merujuk data Bank Dunia, total kerugian Indonesia akibat kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun 2019 mencapai US$ 5,2 miliar (sekitar Rp 76 triliun). Angka ini sebenarnya cenderung kecil jika dibandingkan dengan kerugian tahun 2015 mencapai lebih dari tiga kali lebih besar, tepatnya mencapai US$ 16,1 miliar.

Upaya Mitigasi Berbagai Pihak

Melihat pola yang berulang dan dampaknya yang menyeluruh, diperlukan strategi mitigasi yang komprehensif. Pemerintah, lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) menjadi yang terdepan dalam upaya ini.

BNPB dari tahun ke tahun melakukan aksi pemadaman hingga modifikasi cuaca. Sementara KLHK selain aktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan juga berfokus di penguatan penegakan hukum dan kebijakan pencegahan.

Langkah mitigasi karhutla juga dilakukan oleh pihak swasta. Salah satunya adalah PT Triputra Agro Persada (TAP), salah satu anak perusahaan Triputra Group yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Perusahaan ini memiliki lahan konsesi di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement