Foto: Ada Munir, Wiji Thukul, hingga Marsinah di Hari HAM Sedunia
Menghidupkan Mereka. Selarik kata dengan font tebal itu menjadi judul poster yang memuat potret empat aktivis dari lintas generasi. Ada Munir, Wiji Thukul, Marsinah, hingga Tan Malaka. Para mahasiswa membawa poster tersebut di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia atau HAM Sedunia.
Bukan hanya di Surabaya, unjuk rasa serupa, dengan aneka poster sejenis, digelar di sejumlah kota besar lain seperti Malang, Makassar, dan Jakarta. Mereka menuntut pemerintah terus membongkar dan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.
Selasa kemarin memang bertepatan dengan tanggal 10 Desember yang diperingati sebagai Hari HAM Sedunia. Pewarta foto Antara di berbagai daerah merekam sebagian aksi kepedulian terhadap penegakan HAM disertai isu-isu kedaerahan yang terjadi di sana.
Hari HAM Sedunia digelar sejak rapat pleno ke-317 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 4 Desember 1950. Ketika itu keluar Resolusi 423 (V). Sejumlah dokumen menyatakan hak-hak individu seperti Magna Carta (1215), The Petition of Right (1628), dan The US Bill of Rights (1791) sebagai penjabaran dari banyaknya dokumen HAM pada masa ini.
Di Indonesia, pengakuan terhadap HAM termaktub dalam beberapa peraturan mulai dari UUD 1945, Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998, dan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi melakukan aksi unjuk rasa, di Kantor Pemerintah Kota Bekasi,Jawa Barat, Selasa (10/12/2019). Aksi tersebut dalam rangka memperingati Hari HAM Sedunia sekaligus mendesak Pemkot Bekasi agar menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, mempersiapkan layanan kesehatan yang baik serta merealisasikan pendidikan gratis 12 tahun.
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah mahasiswa berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, JawaTimur, Selasa (10/12/2019). Pada hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia, sejumlah mahasiswa dari BEM Nusantara menyerukan sejumlah aspirasi dengan berorasi, pembentangan poster dan shalat ghaib untuk para korban pelanggaran HAM.
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Melawan Oligari melakukan aksi unjuk rasa memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) di depan Monumen Mandala, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, (10/12/2019). Mereka meminta pemerintah serius dalam menuntasan sejumlah pelanggaran HAM dan menghentikan perampasan tanah rakyat.
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Melawan Oligari melakukan aksi unjuk rasa memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) di depan Monumen Mandala, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, (10/12/2019). Mereka meminta pemerintah serius dalam menuntasan sejumlah pelanggaran HAM dan menghentikan perampasan tanah rakyat.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pengunjuk rasa membawa poster saat mengikuti aksi di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (10/12/2019). Aksi yang diikuti massa dari berbagai elemen masyarakat tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pengunjuk rasa memasang poster dan tulisan pada aksi di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (10/12/2019). Aksi yang diikuti massa dari berbagai elemen masyarakat tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Peserta aksi mencoba permainan tradisional saat mengikuti berunjuk rasa di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (10/12/2019). Aksi yang diikuti massa dari berbagai elemen masyarakat tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pengunjuk rasa membawa poster saat mengikuti aksi di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (10/12/2019). Aksi yang diikuti massa dari berbagai elemen masyarakat tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pengunjuk rasa membawa poster saat mengikuti aksi di depan Istana Merdeka Jakarta, Selasa (10/12/2019). Aksi yang diikuti massa dari berbagai elemen masyarakat tersebut dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Warga penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi membawa poster saat mengikuti aksi unjuk rasa memperingati Hari HAM Internasional di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (10/12/2019). Mereka menuntut pemerintah untuk menyelesaikan persoalan dana stimulan, santunan duka, pemberian jaminan hidup tanpa diskriminasi serta memberikan perlindungan dan pemenuhan hak terhadap perempuan, anak dan disabilitas korban bencana.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membawa spanduk saat berunjukrasa memperingati Hari HAM Internasional di depan Gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Selasa (10/12/2019). Mereka menuntut pemerintah serius dalam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) serta penuntasan terhadap kasus pelanggaran HAM yang terjadi.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) membawa spanduk saat berunjukrasa memperingati Hari HAM Internasional di depan Gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Selasa (10/12/2019). Mereka menuntut pemerintah serius dalam melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) serta penuntasan terhadap kasus pelanggaran HAM yang terjadi.
ANTARA FOTO/Rahmad
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Fakultas Hukum (Ormawa FH ) Universitas Malikussaleh menggelar aksi pawai obor memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 10 Desember di pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (9/12/2019) malam. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka mendesak Presiden Joko Widodo dan Komnas HAM menuntaskan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dan di sejumlah daerah lainnya di Indonesia.
ANTARA FOTO/Rahmad
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Fakultas Hukum (Ormawa FH ) Universitas Malikussaleh menggelar aksi pawai obor memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 10 Desember di pusat Kota Lhokseumawe, Aceh, Senin (9/12/2019) malam. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mereka mendesak Presiden Joko Widodo dan Komnas HAM menuntaskan sejumlah kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh dan di sejumlah daerah lainnya di Indonesia.