PLTU Show
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Image title
Oleh Ajeng Dinar Ulfiana
30 Maret 2019, 08:00

Jalan Cepat Pembangkit Listrik Rp 26,8 Triliun

Seharusnya, baru pada April 2020 nanti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 bisa beroperasi. Namun PT Perusahaan Listrik Negara menargetkan infrastruktur setrum bagian dari program 35.000 megawatt yang menelan biaya Rp 26,8 triliun itu aktif secara komersial alias Commercial on Date pada Oktober 2019.

Direktur Regional Jawa bagian barat PT PLN Haryanto W.S. mengatakan bahwa ada penghematan biaya Rp 1 triliun dengan percepatan pembangkit berkapasitas 2.000 megawatt tersebut. Misalnya, PLN bisa mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas. “Akan mengurangi BBM dan gas 1.000 megawatt,” kata Haryanto di Banten, Jawa Barat, Jumat (29/3).

(Baca: PLTU Lontar Unit 4 Rampung September, Kapasitas Total Jadi 1.260 MW)

PLTU Jawa 7 dibangun di atas lahan 170 hektare di Desa Terate, Serang, Banten. Pembangunan dilakukan oleh PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB). Ini adalah perusahaan patungan antara China Shenhua Energy Company Limited (CSECL) dan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI). CSECL menggenggam 70 %, sedangkan PJBI 30 %.

Pembangkit ini dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Banten. Juga, mendorong pertumbuhan industri besar seperti petrokimia dan baja di wilayah tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami