Foto: Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Kedutaan Amerika Serikat
Aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kamis kemarin berakhir ricuh. Aparat kepolisian merespons para peserta demo dengan tindakan preventif. "Terkonfirmasi sebanyak 17 masa aksi kami amankan karena membuat kerumunan di masa PPKM Level 3," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Hengki Haryadi.
Alhasil, unjuk rasa untuk memperingati Roma Agreement ke-59 tidak berjalan lama. Dalam hitungan menit setelah masa aksi keluar dari angkutan umum yang mereka sewa, pihak kepolisian berpakaian lengkap menggunakan alat pelindung diri (APD) langsung menyapu bersih para mahasiswa.
Dalam aksi tersebut, pendemo juga lantang menyauarakan tentang kesejahteraan masyarakat di Papua. "Bagaimana sikap negara dengan kampung kami, yang saat ini beralngsung pekan olahraga nasional (PON). Seolah Papua sedang baik-baik saja," suara seorang perempuan menyeruak saat diangkut ke dalam mobil aparat.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diamankan pihak kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021). Sebanyak 17 mahasiswa diamankan karena diduga tidak taat protokol kesehatan dan menimbulkan kerumuan di tengah penyebaran Covid-19.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Aparat kepolisian menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berbaris membuat border saat akan membubarkan masa aksi yang digelar Aliansi Mahasiswa Papua( AMP) di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) menyampaikan pendapat saat aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021). Dalam penyampaian pendapat tersebut salah satu pengunjuk rasa, menanyakan negara terkait kesejahteraan masyarakat Papua saat ini.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) membuka baju saat diamankan pihak kepolisian pada aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) mengangkat poster bertuliskan kecintaan terhadap tanah Papua saat aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjuk rasa menerikai aparat kepolisian saat mengamankan masa aksi dalam memperingati Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diamankan pihak kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021). Sebanyak 17 mahasiswa diamankan karena diduga tidak taat protokol kesehatan dan menimbulkan kerumuan di tengah penyebaran Covid-19.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diamankan pihak kepolisian saat menggelar aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) memeluk erat rekannya saat diamankan pihak kepolisian dalam aksi unjuk rasa peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021). Sebanyak 17 mahasiswa diamankan karena diduga tidak taat protokol kesehatan dan menimbulkan kerumuan di tengah penyebaran Covid-19.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Serpihan kaca dan poster yang dirobek tergeletak setelah pihak kepolisian mengamankan masa aksi peringatan Roma Agreement ke-59 di Depan Kedutaan Amerika Serikat, Jakarta, Kamis, (30/9/2021).