[Foto] Semerbak Aroma Kopi Solok Radjo Kian Mendunia
Angin dingin Lembah Gumanti mengembuskan uap secangkir kopi Arabika di atas meja. Orang-orang menyeruput kopi tersebut sambil terpejam, meresapi suasana sejuk di perbukitan. Kafe yang dikelilingi kebun kopi itu sengaja dibuka untuk para pecinta kopi dan alam.
Daerah yang berada di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu menjelma menjadi salah satu sentra kopi baru mengusung nama Solok Radjo. Berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, berjarak 60 kilometer dari Kota Padang, tempat tersebut kini dikenal sebagai salah satu penghasil jenis kopi spesial terkemuka dari Ranah Minang yang menembus pasar Amerika Serikat.
Awal mula kebangkitan kopi di daerah itu breakout inisiatif sejumlah anak muda yang memilih pulang kampung dan ingin berkontribusi membangun nagari. Mereka adalah Alfadrian Syah, Teuku Firmansyah dan sejumlah rekannya. Alfadrian atau akrab disapa Adi menggagas pendirian Koperasi Solok Radjo.
Dia memfasilitasi pembelian kopi dari petani, membimbing budidaya kopi secara profesional, mengolah pascapanen yang tepat, hingga memasarkannya. Untuk mendampingi petani Koperasi Solok Radjo menyiapkan hingga tujuh orang ahli budi daya tanaman yang bertugas melakukan penyuluhan kepada petani hingga penelitian. Kini tak kurang dari 18 ton kopi jenis arabika diproduksi oleh petani binaan setiap tahun, hasil dari 168 ribu batang kopi.
Kopi arabika Solok Radjo yang ditanam di daerah itu berasal dari varietas Sigarar Utang dan Kartika. Dari segi rasa, kopi arabika Solok Radjo naik daun setelah dilakukan uji cicip (cupping test) oleh penguji cita rasa kopi atau Q Grader pada 2013 dengan nilai di atas 85.
Pada 2014 kopi Solok Radjo kembali berjaya karena mendapatkan skor tinggi pada uji cicip di Thailand dan dua tahun berturut-turut pada 2016-2017 kembali unggul pada uji cicip di Melbourne Australia.
Karakter rasanya pun diakui oleh para Q Grader pencicip cita rasa kopi sehingga mendapatkan rekomendasi untuk terus dikembangkan dan layak dipasarkan hingga ke luar negeri. Rasa paling menonjol dari Kopi Solok Radjo adalah lemon, cokelat hingga rasa manis di ujung lidah sehingga untuk menikmatinya tak perlu dicampur gula.
Sejak 2014 pemasaran Kopi Solok Radjo dibagi dua yaitu lokal mulai dari Sumatera, Jawa hingga Bali serta pasar ekspor yaitu Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Australia.
Foto dan Teks: Iggoy El Fitra