Budidaya Kopi Puntang Wangi Show
Katadata|Fauza Syahputra
Image title
3 September 2024, 14:20

[Foto] Kisah Sukses Kopi Puntang: Dari Ladang ke Gelanggang Global

Kopi Puntang merupakan salah satu kopi unggulan khas Bandung. Budidayanya di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Kopi ini memiliki keunggulan pada tingkat keasaman, kekentalan, tingkat kemanisan, dan rasa.

Kopi Puntang yang menempati area seluas 200 hektare di kawasan Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini ditanam selama empat bulan. Masa panennya di April hingga Agustus.

Setelah biji kopi dipanen, ada beberapa tahap pengolahan, mulai dari pengupasan kulit luar kopi, pencucian, hingga penjemuran di green house selama tiga hingga lima hari. Kopi yang sudah kering akan berubah warna menjadi hitam, lalu dikupas kulit arinya menggunakan mesin. Di ujung tahapan ada roasting atau pemanggangan, untuk kemudian digiling menjadi bubuk.

Kopi Puntang menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat setempat dan memiliki peran untuk menjaga kelestarian alam serta menyediakan pakan bagi Owa Jawa yang habitatnya berada di hutan lindung Malabar. Penanaman Kopi Puntang ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi.

Salah satu kegiatannya seperti dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi dan Pertamina EP Subang Field melalui program Masyarakat Peduli Alam Puntang (Melintang) di Desa Campaka Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Program yang diinisiasi sejak 2017 ini membentuk kelompok usaha budidaya kopi di bawah naungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah. Pertamina mengajak warga untuk menanam kopi tipe Arabika Priangan atau dikenal juga dengan typica sunda yang telah dipanen perdana pada Maret 2019.

Pada 2017-2019, Pertamina EP Subang Field membantu pengadaan sarana dan prasarana budidaya kopi, mesin pengolahan kopi, dan revitalisasi kelembagaan sehingga masyarakat dapat mengolah kopi dan memasarkannya. Salah satu produknya ialah kopi Spesialiti Puntang Wangi yang ditanam, dirawat, dan diolah langsung dari tangan petani kopi.

Sejak program Melintang ini dijalankan, omzet kelompok usaha Kopi Puntang Wangi terus meningkat. Pada 2017, perolehan omzet tercatat Rp 270 juta, tahun berikutnya naik menjadi Rp 400 juta. Kemudian di 2019 meningkat menjadi Rp 630 juta dan Rp 760 juta pada 2020.

Pertamina EP Subang Field terus memperluas program sosialnya dengan mengembangkan wisata edukasi Owa Jawa dan Kopi Puntang. Masyarakat umum dapat melihat konservasi Owa Jawa sembari menikmati keharuman Kopi Puntang.

Seperti salah satu acara yang diadakan oleh Pertamina Hulu Energi yaitu media visit dan outbound yang diikuti oleh 10 pimpinan redaksi dan 10 fotografer media nasional. Peserta diberi kesempatan untuk melihat proses budidaya Kopi Puntang tipe Arabika Priangan jenis yellow bourbone yang dinobatkan sebagai kopi Arabika terbaik di dunia dalam pertemuan produsen kopi di Alaska pada 2016.

Pada kesempatan tersebut, Pertamina Hulu Energi menyerahkan bantuan dana pembinaan kepada Melintang. Ketua LMDH Bukit Amanah Deni Sofian Dimyati yang akrab disapa Abah Onil mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan tersebut. “Bantuan ini kami butuhkan untuk memperbaiki akses jalan ke perkebunan dan penerangan di fasilitas pengolahan kopi,” kata Abah Onil.

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng berharap bantuan ini dapat mendukung pelestarian alam dan budidaya Kopi Puntang. Salah satu dampak baiknya yakni mengubah profesi masyarakat dari perburuan satwa liar dan penebangan pohon menjadi petani kopi.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami