Pameran #NoExcuse Ungkap Realitas Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia Show
Katadata/Fauza Syahputra
Image title
8 Desember 2024, 07:00

[Foto] UNiTE 2024, Ruang Kolaborasi Ungkap Realitas Kekerasan terhadap Perempuan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar rangkaian acara “UNiTE 2024: Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan".  Kegiatan pada 4-8 Desember 2024 di M Bloc Space, Jakarta ini bagian dari kampanye tahunan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang dimulai dari 25 November (Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan) sampai 10 Desember (Hari Hak Asasi Manusia).

UNiTE menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Melalui sinergi advokasi, edukasi, dan layanan langsung kepada masyarakat, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu kekerasan terhadap perempuan, mendorong perubahan sosial, dan memastikan dukungan yang komprehensif bagi para penyintas.

Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menemukan bahwa satu dari empat perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual dari pasangan atau selain pasangan. Data ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi pada pembukaan acara UNiTE 2024 menjelaskan perlindungan perempuan dan anak adalah isu yang kompleks dan memerlukan kerja sama lintas sektor. "Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa upaya yang kita lakukan, mulai dari pencegahan hingga pemulihan korban dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan," kata Arifah

Pada UNiTE ini pengunjung dapat mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari diskusi tentang realitas kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, melihat pameran #NoExcuse yang menampilkan pakaian penyintas dan korban, hingga ruang tenang dan pertolongan psikologis pertama oleh Yayasan Pulih.

Seorang pengunjung, Risya (21) mengungkapkan bahwa acara ini dapat menjadi ruang bagi perempuan untuk saling memberikan dukungan, khususnya bagi para korban kekerasan. "Sebagai perempuan, kami memiliki hak dan bagi laki-laki jangan menjadikan perempuan sebagai objek semata," ujarnya. Dirinya berharap suara perempuan dapat lebih didengar dan tidak dipandang sebelah mata.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami