[Foto] Suplai Energi dari Kilang Tertua di Indonesia
PT Kilang Pertamina Internasional Unit Plaju berada di pinggir Sungai Musi Kota Palembang, Sumatera Selatan. Ini merupakan kilang minyak tertua di Tanah Air. Dalam usia lebih dari 100 tahun, kilang ini masih beroperasi dengan baik.
Kilang Plaju didirikan oleh perusahaan Shell dari Belanda pada 1904. Sementara Kilang Sungai Gerong, yang berdiri dipisahkan Sungai Komering di sebelah selatan Kilang Plaju, didirikan pada 1926 oleh Stanvac, perusahaan asal Amerika.
Di kilang tersebut berbagai jenis bahan bakar minyak tersedia untuk kendaraan bermotor di darat, kapal, dan pesawat. Kilang Plaju memiliki kapasitas pengolahan 126 ribu barel per hari. Produknya ditujukan untuk memenuhi 60 persen kebutuhan energi di wilayah Sumatera bagian selatan.
Berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar khusus (BBK) serta produk turunan lainnya diolah di sana. Produk-produk unggulan Pertamina itu seperti Pertalite, Solar, Biosolar B35, Avtur, Dexlite, hingga Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
Selain memproduksi nahan bakar minyak (BBM) dan produk intermediate lainnya, Kilang Plaju memproduksi biji plastik Polytam yang dihasilkan oleh Unit Polypropylene. Polytam merupakan bahan baku untuk pembuatan kantong plastik.
Unit Polypropylene Kilang Plaju pertama kali didirikan pada 1972. Di pabrik inilah diproduksi biji plastik dengan merek dagang ‘Polytam’, akronim dari Polypropylene Pertamina. Rata-rata produksi setiap bulannya mencapai 4.000 ton biji plastik. Pada tahun lalu, total produksi biji plastik sebesar 42 ribu ton sedangkan hingga Oktober 2024 telah mencapai 41 ribu ton dari target produksi yang ditetapkan sebesar 49 ribu ton.
Unit Polypropylene Kilang Plaju terdiri dari tiga unit pemrosesan, yakni purifikasi, polimerisasi, dan pelletizing. Pasokan bahan bakunya berupa raw propane propylene dari fluid catalytic cracking unit (FCCU) Kilang Sungai Gerong. Produk Polytam dihasilkan melalui reaksi polimerisasi, yaitu penggabungan antara propylene, katalis, hexane dan H2 yang terjadi didalam Reaktor system untuk menghasilkan powder homopolymer.
Unit Polypropylene Kilang Plaju juga memiliki robotic bagging machine yang membantu proses pengemasan, di mana produk Polytam dikemas dengan kapasitas 25Kg, dan didistribusikan ke unit pemasaran di seluruh Indonesia seperti Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Kualitas Polytam yang diproduksi di Kilang Plaju sendiri telah memenuhi beberapa aspek standarisasi, misalnya Certification of IMS ISO 14001:2015 RU III, Certification of QMS ISO 9001:2015 RU III, Certification for health and Safety at work ISO 45001 : 2018 RU III dan Certification of National Accreditation Committee KAN ISO/IEC 17025:2005 Refinery Laboratory.
Polytam yang dihasilkan juga dapat dipastikan halal dengan Certification of ISO Integrasi & Halal Polytam grade A dari MUI, Certification Food Grade dari Balai Besar Keramik (BBK) Kementerian Perindustrian, dan Improvement Color Quality Polytam untuk high grade product.