Memberdayakan Lingkungan dan Masyarakat Melalui Bank Sampah Pulau Kelapa Dua Show
Katadata/Fauza Syahputra
Fauza Syahputra
28 April 2025, 17:54

[Foto] Memberdayakan Lingkungan dan Masyarakat Melalui Bank Sampah

Di salah satu sudut wilayah Pulau Kelapa Dua, Kepulauan Seribu, terdapat bank sampah yang dikelola oleh lima orang anggota dan diketuai oleh Nuryanah. Bank sampah, yang beroperasi sejak tahun 2019 ini, memiliki sebanyak 106 nasabah dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar.

"Jadi kalau untuk ibu rumah tangga, biasanya kalau belanja, minta ke suami. Nah, semenjak dia tahu sampah itu bisa menambah ekonomi, mereka jadi jarang minta (uang) buat belanja," ujar Nuryanah kepada Katadata.co.id.

Para nasabah menyetorkan sampah botol plastik ke bank sampah Pulau Kelapa Dua yang dihargai sebesar Rp 1.500 per kilogram. Sementara itu, untuk kardus bekas dijual dengan harga Rp 500 per kilogramnya. Selama satu bulan Bank Sampah Pulau Kelapa Dua mampu mengumpulkan sebanyak 600 hingga 700 kilogram yang selanjutnya dijual kepada pengepul.

Nuryanah juga menjelaskan, melalui bank sampah ini, Pulau Kelapa Dua menjadi terlihat lebih bersih. Daya tarik pulau kecil itu untuk merayu wisatawan berkunjung ke pulau tersebut semakin meningkat. "Setelah ada bank sampah ini, lingkungan jadi bersih dan warganya semakin peduli terhadap lingkungan," tambahnya.

Selama enam tahun membangun bank sampah ini, Nuryanah menuturkan dibutuhkan perjuangan bersama rekannya yang dibantu oleh petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu untuk mensosialisasikan kepada warga untuk berpartisipasi mengumpulkan sampah di Bank Sampah Pulau Kelapa Dua.

"Pertama kita sosialisasi dulu tentang bank sampah ke warga, setelah mereka paham dan mau mengumpulkan sampah baru dia (warga) menghubungi kita. Jadi, kami menjemput bola juga," kata Nuryanah.

Dapat Dukungan dari Kementerian Jerman

Bank Sampah Pulau Kelapa Dua juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Jerman (BMZ) melalui program Philippines, Indonesia, and Srilanka (PHINLA) fase dua yang telah berjalan sejak 2024 hingga 2027. Program ini akan mendampingi Bank Sampah di Pulau Kelapa guna memperkuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Melalui program ini, para anggota bank sampah Pulau Kelapa Dua memperoleh pelatihan terkait manajemen bank sampah dari Wahana Visi Indonesia dan Divers Clean Action. Dari hasil pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat melihat peluang ekonomi dari pengelolaan bank sampah yang dijalankan.

Program PHINLA ini juga bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah di kawasan tersebut dengan meningkatkan kesadaran warga dalam memilah sampah rumah tangga. Salah satu keberhasilan program PHINLA ini berhasil menjangkau 95% dari total 180 kepala keluarga di tiga rukun tetangga (RT), dengan jumlah sampah yang dikelola sekitar satu ton per bulan.

Berkat upaya tersebut Bank Sampah Pulau Kelapa Dua dinobatkan sebagai yang terbaik di DKI Jakarta mewakili Kepulauan Seribu. Selain itu, pengurus bank sampah juga berperan aktif dalam advokasi dengan memfasilitasi dialog antara pemerintah dan masyarakat melalui forum Suara dan Aksi Warga. Inisiatif ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan partisipasi warga dalam pengelolaan sampah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Fauza Syahputra

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami