Motor Listrik Gesits Jadi Kendaraan Operasional Pemprov Aceh

Gabriel Wahyu Titiyoga
28 Mei 2022, 17:42
Pekerja menata sepeda motor listrik Gesits yang telah selesai dirakit di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). WIMA menargetkan penjualan sepeda motor listrik dengan 85 persen komponennya pro
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Pekerja menata sepeda motor listrik Gesits yang telah selesai dirakit di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).

Pemerintah Provinsi Aceh membeli 37 motor listrik Gesits untuk kebutuhan operasional petugas pengumpul data perindustrian dan survei kebutuhan pokok di Aceh. Pembelian kendaraan listrik yang diproduksi PT Wika Industri Manufaktur itu menjadi langkah Pemerintah Aceh menjalankan program Aceh Hijau dan mengurangi emisi karbon.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyerahkan kendaraan listrik itu secara simbolis kepada para perwakilan 23 kabupaten dan kota di Banda Aceh, Jumat (27/5). Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh sebelumnya membeli motor-motor listrik itu di e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Menurut Nova Iriansyah, Gesits dipilih untuk menghemat biaya, mempermudah kinerja, sekaligus bentuk apreasiasi karya anak bangsa. Penggunaan motor listrik itu juga sebagai bentuk pengenalan kendaraan hemat energi dan bersih kepada masyarakat Aceh. "Nantinya kita siap berpartisipasi mendukung operasional seluruh kendaraan bertenaga listrik di Indonesia pada 2050," ujar Iriansyah dalam siaran pers, Sabtu (28/5).

Direktur Utama PT Wika Industri Manufaktur, M. Samyarto, mengatakan penggunaan Gesits adalah wujud sinergi dengan pemerintah daerah untuk mendukung ketahanan energi nasional. Hal ini juga mendorong akselerasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

Menurut Samyarto, Aceh merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan Gesits sebagai kendaraan operasional di lingkungan pemerintahan daerah. "Menjadikan Aceh sebagai role model bagi provinsi lain di Indonesia dalam mendukung ketahanan energi nasional dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan," katanya.

Selain hemat dan ramah lingkungan, Gesits juga memberdayakan pemasok komponen lokal. Sebanyak 85% dari 162 komponennya adalah produksi dalam negeri yang dipasok oleh 24 perusahaan, lima di antaranya adalah badan usaha milik negara. Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Gesits saat ini sebesar 46,73%. Artinya, Gesits sudah bisa disebut sebagai motor listrik nasional karena TKDN melebihi 40 persen.

Sebagai kendaraan listrik berbasis baterai, Gesits bisa menjadi solusi mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menekan polusi udara. Dengan kombinasi keamanan, performa, dan efisiensi, biaya operasional Gesits lebih efisien hingga 70 persen dibanding motor konvensional.




Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...